kolom pencarian

KTI D3 Kebidanan[1] | KTI D3 Kebidanan[2] | cara pemesanan KTI Kebidanan | Testimoni | Perkakas
PERHATIAN : jika file belum ter-download, Sabar sampai Loading halaman selesai lalu klik DOWNLOAD lagi

22 April 2010

Pengetahuan dan sikap siswa SMU tentang seksualitas pada remaja di SMU

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap laki-laki maupun perempuan akan mengalami suatu perubahan baik fisik, emosional maupun sosial. Secara psikis perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja adalah munculnya dorongan-dorongan seks, perasaan yang terjadi pada remaja menimbulkan berbagai bentuk ekspresi hubungan seks (Pangkahila, 1998 : 5). Sudut pandang kesehatan masalah yang sangat mengkhawatirkan pada kelompok usia remaja adalah masalah yang berkaitan dengan seks bebas (unprotected sexuality), penyebaran penyakit menular seksual (PMS), kehamilan di luar nikah atau kehamilan yang tidak diinginkan dari kalangan remaja (adolocent unwanted pregnancy), dan aborsi yang tidak aman. (Laksmiwati, 1999 : 1)
Diperkirakan dewasa ini ada kira-kira 1,4 milyar penduduk berusia remaja di seluruh dunia. Total jumlah penduduk dunia + 6 milyar, sekitar 20% terdiri dari remaja yang berusia 10 – 19 tahun dan 30% terdiri dari remaja yang berusia 10-24 tahun. Di negara-negara berkembang, kematian ibu usia remaja (< 18 tahun) 2-5 kali lebih tinggi dari ibu yang berusia 18 – 25 tahun. Kenyataan lain ialah bahwa secara global 10% dari remaja yang berusia 15 – 19 tahun. Aborsi di kalangan remaja diperkirakan antara 1 – 4,4 juta pertahun, yang umumnya dilakukan secara tidak aman. Setiap tahun 5% remaja terkena PMS yang dapat disembuhkan dan sekitar 333 juga infeksi baru PMS yang menjangkiti remaja berusia di bawah 25 tahun. Secara global setengah penderita HIV/AIDS baru adalah remaja yang berusia 15 – 24 tahun. (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, 2001 : 58).
Di Indonesia menurut survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1994, jumlah penduduk usia 10 – 19 tahun mencapai 22,9% dari jumlah penduduk Indonesia, sedangkan usia 20 – 24 tahun mencapai 31,2% dari jumlah penduduk Indonesia. Remaja masa kini yang sudah melakukan hubungan seksual secara aktif, tiap tahunnya 15 juta orang remaja berusia 15 – 19 tahun melahirkan (Hambali, 1998 : 30).
Masalah-masalah kesehatan reproduksi remaja di dunia dan di Indonesia adalah kehamilan usia muda 4 – 115/1.000 kehamilan (Asia Tenggara), kehamilan yang tidak diinginkan 34 – 39% dari 123 juta kehamilan (Asia), aborsi yang tidak aman 17 – 30% dari 123 juta kehamilan (Asia), penyakit menular seksual 5% kasus PMS, serta HIV/AIDS (50% kasus baru HIV/AIDS yang menginfeksi orang muda (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, 2001 : 61).
Propinsi Lampung pada tahun 2000 dihuni oleh 6.654 juta jiwa, di daerah pesisir tengah Krui Kabupaten Lampung Barat tahun 2003 jumlah penduduk + 80.000 jiwa , dengan jumlah remajanya + 10.000 jiwa . (Sensus BPS Lampung, 2003 : 6). Jumlah siswa/i SMU Negeri 1 Krui Lampung Barat 820 jiwa yang terdiri dari kelas 1 sebanyak 280 siswa, kelas 2 sebanyak 270 siswa dan kelas 3 sebanyak 270 siswa. Pemilihan penelitian ini dikarenakan letak geografis wilayah Krui Lampung Barat terletak di daerah pantai yang memungkinkan remaja untuk melakukan penyimpangan seksual ditambah lagi dengan pengaruh perkembangan teknologi, informasi dan globalisasi yang dapat merangsang individu remaja ke arah hubungan seks yang telah berkembang di wilayah Krui Lampung Barat.
Karena begitu kompleksnya masalah yang dihadapi remaja maka PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) merencanakan suatu program yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi remaja. Sasaran dalam program ini adalah siswa SLTP, SMA dan remaja di karang taruna. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang kesehatan reproduksi bagi remaja.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka penulis mengambil rumusan masalah yaitu “Bagaimana Pengetahuan dan Sikap Siswa SMU tentang seksualitas pada masa remaja?”

C. Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti sebagai berikut :
1. Jenis penelitian : Deskriptif
2. Subyek penelitan : Remaja di SMU Negeri 1 Kabupaten Lampung Barat
3. Objek Penelitian : Pengetahuan dan Sikap siswa SMU tentang seksualitas pada remaja
4. Lokasi Penelitian : SMUN I Krui Kabupaten Lampung Barat
5. Waktu Penelitian : 15 Mei 2004 – 15 Juni 2004
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap siswa SMU tentang seksualitas pada remaja.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pengetahuan siswa SMU tentang seksualitas pada remaja.
b. Diketahuinya sikap siswa SMU tentang seksualitas pada remaja.

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat untuk remaja
Untuk menambah pengetahuan bagi remaja tentang pentingnya kesehatan reproduksi untuk remaja.
2. Manfaat untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Barat.
Sebagai masukan dan bahan evaluasi terhadap perilaku dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi baik di sekolah maupun di masyarakat.
3. Manfaat bagi SMU Negeri I Krui Lampung Barat
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap bahwa pendidikan ini akan bermanfaat dan berguna untuk dijadikan bahan masukan bagi penelitian selanjutnya.
4. Manfaat bagi penulis
Sebagai penerapan ilmu yang didapatkan selama proses pembelajaran dan untuk menambah pengalaman dalam melakukan penelitian.
INGIN BOCORAN ARTIKEL TERBARU GRATIS, KETIK EMAIL ANDA DISINI:
setelah mendaftar segera buka emailnya untuk verifikasi pendaftaran. Petunjuknya DILIHAT DISINI