"Seseorang akan sukses ketika dia memutuskan mengawali segala sesuatu dari sebuah langkah kecil," ujar Catherine Champagne, Ph.D, seorang professor di Pennington Biomedical Research Center, Louisiana State University System, seperti dikutip detikHealth dari MSN, Senin (6/7/2009).
Begitu juga halnya dengan kesehatan. Tidak ada seorang pun yang dapat mencapai sehat sempurna tanpa melakukan pola hidup sehat, dan dimulai dari hal yang paling sederhana.
Mulai sekarang, ubahlah hari Anda menjadi lebih sehat dengan 10 langkah kecil di bawah ini dan perhatikan apa yang Anda rasakan dan dapatkan setelahnya.
1. Tersenyumlah
Perubahan kecil: mengurangi 10% berat badan.
"Kami menemukan bahwa mereka yang hanya menurunkan berat badannya 1% setiap minggunya, dapat menurunkannya hingga 10% dalam dua atau tiga bulan tanpa merasakan bahwa mereka melakukan suatu pengorbanan berat," ujar Maciej Buchowski, Ph.D., Direktur Energy Balance Core Laboratory pada Vanderbilt University Medical Center.
Keuntungan besarnya: menurunkan tekanan darah, kolesterol LDL dan trigliserida, mencegah serangan jantung, stroke, dan diabetes.
Sebuah penelitian di Universitas California, San Fransisco mencatat, wanita obesitas dengan pola makan tidak normal yang dapat mengurangi beratnya kurang dari 10% saja, mengalami penurunan tingkat kebocoran 47% setelah enam bulan.
2. Ajak keliling binatang piaraan
Perubahan kecil: meningkatkan aktivitas olahraga 10%. Bahkan jika Anda tidak berlama-lama keliling, tubuh Anda tetap membakar setidaknya 1.000 kalori. Tidak punya hewan piaraan? Cobalah naik turun tangga selama 15 menit.
Keuntungan besarnya: membakar lebih dari 100 kalori tiap harinya dapat menurunkan 10 pon dalam setahun dan jantung pun menjadi lebih sehat.
Women's Health Initiative mengatakan bahwa, bergerak dapat mengurangi risiko kanker payudara. Berjalan selama 75 menit (10 menit tiap harinya) hingga 2 atau 3 jam seminggu dapat mengurangi 18% risiko tersebut.
3. Sewa Film Komedi
Perubahan kecil: Tertawa setidaknya 10 menit dapat membakar kalori dan menjadikan jantung sehat. Tontonlah film komedi kesukaan Anda dan ajak teman Anda untuk menonton bersama dapat mengurangi 10-20% kalori ketimbang menonton film drama atau action.
Keuntungan besar: Tertawa sama saja seperti berolahraga di sofa. Tertawa membuat otot perut menegang, jantung berdetak lebih cepat, dan memicu nafas lebih cepat sehingga lebih banyak oksigen yang masuk tubuh.
"Semua hal itu dapat membakar energi," ujar Buchowski, seorang peneliti yang memperkirakan bahwa tertawa dapat membakar 10-40 kalori tiap 10-15 menit seharinya. Artinya, dalam setahun Anda dapat lebih langsing dengan mengurangi 4 pon berat badan, hanya dengan menonton TV!
4. Ambil buah atau sayuran untuk camilan
Perubahan kecil: meningkatkan 10% konsumsi sayuran dan buah-buahan. Ganti camilan Anda dengan wortel atau apel untuk memenuhi asupan vitamin yang diperlukan tubuh.
Keuntungan besar: menambahkan menu sayur dan buah sebagai camilan dapat mengurangi risiko stroke hingga 11% dan serangan jantung hingga 7%.
5. Kurangi asupan garam
Perubahan kecil: menurunkan tekanan darah 10%. Sebuah penelitian mengatakan, seseorang yang menghindari garam umumnya lebih memilih mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Ditambah dengan olahraga teratur, Anda akan mendapatkan tubuh langsing yang alami.
Keuntungan besar: dengan mencegah tekanan darah meningkat, Anda melindungi diri sendiri dan mencegah penyakit ginjal.
6. Konsumsi lemak yang sehat
Perubahan kecil : mendapatkan 10% kalori dari makanan-makanan yang mengandung omega 6, seperti kacang, minyak zaitun dan salad dressing. American Heart Association merekomendasikan 5-10% kalori dari omega 6 tiap harinya.
Keuntungan besar: AHA Science Advisory melaporkan bahwa konsumsi omega 6 dapat mengurangi kolesterol LDL dan mencegah penyakit jantung hingga 24%.
7. Tutup mata sejenak
Perubahan kecil: mengistirahatkan pikiran, setidaknya 10 menit. Carilah tempat yang tenang menjelang siang hari, istirahatlah sejenak terutama jika semalam tidak cukup tidur.
Keuntungan besar: Tidur di siang hari bagus untuk jantung. Peneliti Yunani yang meneliti kematian dari penyakit jantung mengatakan bahwa 37% orang yang melakukan tidur siang secara rutin, hidup lebih lama dibanding mereka yang tidak tidur atau istirahat siang.
Namun untuk mencegah berkurangnya kesadaran, cukup istirahat selama 10 menit saja. Sebuah studi di Australia menyebutkan bahwa mereka yang tidur siang selama 20-30 menit lebih lambat menjalankan aktivitasnya kembali.
Sumber : Detik.com









KETIKA memasuki masa evergreen, banyak orang mengeluhkan nyeri leher dan bahu. Menurut dr Quirinus Pariwono SpRM, rasa tidak nyaman di dua tempat itu menjadi keluhan kedua yang paling banyak dialami mereka dengan usia lebih dari 50 tahun. Yang pertama adalah sakit pinggang. Dokter spesialis rehab medis RS Mitra Keluarga Surabaya itu menyatakan, salah satu penyebab nyeri adalah kakunya otot di sekitar leher dan bahu. Pemicunya banyak. Tapi, paling sering akibat sikap tubuh seseorang. ”Misalnya, nonton televisi sambil tiduran. Hobi menyulam atau memasak juga bisa membuat otot-otot di daerah leher dan bahu kaku karena terus-menerus dipakai menunduk,” tutur Quirinus. Untuk itu, perlu relaksasi agar otot-otot meregang. Rosse Tirtasari, fisioterapis RS Mitra Keluarga, mengungkapkan, ada beberapa senam ringan yang bisa meredakan kekakuan otot leher dan bahu yang disebut senam relaksasi leher. Dia menyatakan, senam itu diawali dengan penguluran-penguluran otot-otot. Dilanjutkan kontraksi dan relaksasi. “Penguluran itu seperti pemanasan,” ucapnya. Saat melakukan gerakan kontraksi, harus dirasakan secara maksimal. Dengan demikian, dampaknya, otot otomatis menjadi rileks. Saat melakukan kontraksi, kata dia, hitung hingga delapan kali. Selanjutnya kembalikan posisi dengan pelan-pelan. “Jangan cepat-cepat. Semua dilakukan dengan rileks,” katanya. Senam tersebut, kata Rosse, lebih baik dilakukan sambil duduk. Sebab, gerakan bisa dilakukan lebih stabil. Hal itu penting, terutama bagi warga evergreen yang daya keseimbangan tubuhnya mulai berkurang. “Kalau dipaksa senam dengan berdiri, bisa jatuh,” tegasnya. Dia menambahkan, selain mengurangi nyeri leher dan bahu, senam itu bisa memperbaiki postur tubuh. Sebab, dalam senam tersebut terdapat gerakan kontraksi otot bahu dan panggung. “Itu dapat menguatkan otot-otot yang menyangga bahu dan panggung,” katanya. Namun, jelas Rosse, beberapa orang sebaiknya tidak sendiri saat melakukan gerakan tersebut. Itu bagi mereka yang mempunyai riwayat hipertensi, vertigo, dan jantung. “Disarankan didampingi fisioterapi. Itu untuk mengontrol dan memodifikasi gerakan-gerakan sesuai kebutuhan masing-masing modifikasi,” paparnya. Quirinus menganjurkan latihan tersebut dilakukan dua kali dalam sehari. Yakni, pagi dan sore. Selain mengurangi ketegangan otot, senam itu bisa menghindarkan degenerasi otot. “Semakin banyak dilatih semakin baik. Tidak ada kata terlambat untuk memulai. Sekarang juga bisa dilakukan,” ujarnya. Selain itu, kata dia, ketegangan otot leher tidak hanya membuat nyeri di bagian tersebut. Keadaan itu bisa menimbulkan sakit kepala separo. Keburukan lainnya, dapat membuat saraf terjepit. “Kalau sudah begitu, ada rasa nyeri yang menjalar dari leher ke lengan,” ucapnya. Quirinus menjelaskan, ada empat bagian yang menunjang leher. Yaitu, otot, saraf, tulang, dan persendian. Setiap mengalami masalah, ada ciri khas. Untuk otot, leher terasa pegal, kalau digerakkan atau dipijat terasa enak. Untuk saraf, rasa nyeri menjalar dari leher ke bawah sesuai jalur saraf. “Biasanya hingga ke tangan,” cetusnya. Jika tulang dan persendian bermasalah, kata dia, daerah yang mengalami nyeri menetap. Kemudian, malamnya makin parah. “Dengan keluhan penderita, bisa diketahui masalah yang dialami. Penanganannya pun berbeda-beda,” jelasnya.







Kurma adalah sejenis tumbuhan palem (palma) atau dalam bahasa latinnya lebih dikenal dengan phonex dactylifer yang berbuah dan boleh dimakan, baik dalam keadaan masak maupun masih mentah. Berdasarkan penelitian para ilmuwan, kurma kaya dengan protein, serat gula, vitamin A dan C serta mineral seperti zat besi, kalsium, sodium dan potasium. Kandungan protein didalam kurma sebesar 1.8 – 2.0 persen, serat sebanyak 2.0 – 4.0 persen dan gula sebesar 50 – 70 persen glukosa. Sebagaimana penelitian yang dilakukan Badan Kesahatan Dunia (WHO), zat gula yang ada didalam kurma itu berbeda dengan gula pada buah-buahan lain seperti gula tebu atau gula pasir yang biasa mengandung sukrosa dimana zat itu langsung diserap kedalam tubuh. Hal ini membuat gula itu harus dipecahkab terlebih dahulu oleh enzim sebelum berubah menjadi glukosa. Sebaliknya, kurma tidak membutuhkan proses demikian. Manfaat dan khasiat kurma yaitu:

