kolom pencarian

KTI D3 Kebidanan[1] | KTI D3 Kebidanan[2] | cara pemesanan KTI Kebidanan | Testimoni | Perkakas
PERHATIAN : jika file belum ter-download, Sabar sampai Loading halaman selesai lalu klik DOWNLOAD lagi

19 December 2010

Risiko Menunda Kehamilan


Helsinki, Beberapa pasangan suami istri terkadang suka menunda kehamilan demi mengejar karir atau alasan lainnya. Tapi peneliti dari Finlandia mengungkapkan perempuan yang menunda kehamilan hingga bertahun-tahun memiliki risiko melahirkan bayi yang tidak sehat.

"Perempuan yang menunda kehamilan atau membutuhkan waktu lama untuk hamil berisiko mengalami masalah selama kehamilan dan proses persalinannya, seperti mengalami diabetes saat hamil atau adanya infeksi pada selaput yang mengelilingi janin," ujar Dr Kaisa Raatikainen dari Kuopio University Hospital, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (31/12/2009).

Kemampuan seorang perempuan untuk hamil sangat dipengaruhi oleh usianya. Sebagai contoh, sekitar 85 persen perempuan yang berusia subur atau kurang dari 35 tahun bisa hamil dalam waktu kurang lebih satu tahun. Tapi untuk perempuan yang berusia di atas 35 tahun hanya setengahnya yang memiliki kemungkinan untuk bisa hamil.

Dalam jurnal Fertility and Sterility, peneliti dari Finlandia mengungkapkan perempuan yang memiliki kesulitan untuk memiliki anak adalah perempuan yang gemuk, suka minum alkohol atau merokok. Peneliti melakukan studi terhadap 17.114 kehamilan yang terjadi antara tahun 1989 hingga 2007 di Kuopio University Hospital. Para perempuan ini tidak ada yang menggunakan teknik bantuan untuk hamil.

Didapatkan perempuan yang hamil dalam waktu 6 bulan sebesar 75 persen, perempuan yang hamil dalam waktu 6 bulan sampai 1 tahun sebesar 12 persen, perempuan yang hamil dalam waktu 13 bulan hingga 2 tahun sebesar 6 persen dan yang membutuhkan waktu lebih dari 2 tahun sebesar 4 persen.

Peneliti menemukan semakin lama waktu yang dibutuhkan oleh perempuan tersebut untuk hamil, maka semakin besar pula kemungkinan untuk mengalami setidaknya satu kali keguguran sebelumnya.

Setelah menyesuaikan dengan faktor-faktor lain seperti usia dan apakah pernah mengalami keguguran sebelumnya atau tidak, didapatkan perempuan yang membutuhkan waktu lebih dari dua tahun untuk hamil memiliki kemungkinan mengalami persalinan prematur atau bayi yang tidak sehat sebesar 64 persen.

Sumber : Detik.com

Temuan ini menunjukkan bahwa perempuan yang membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil, kemungkinan memiliki masalah dalam proses kehamilan atau persalinannya. Sebaiknya pasangan suami istri tak perlu menunda kehamilan terlalu lama.
INGIN BOCORAN ARTIKEL TERBARU GRATIS, KETIK EMAIL ANDA DISINI:
setelah mendaftar segera buka emailnya untuk verifikasi pendaftaran. Petunjuknya DILIHAT DISINI