kolom pencarian

KTI D3 Kebidanan[1] | KTI D3 Kebidanan[2] | cara pemesanan KTI Kebidanan | Testimoni | Perkakas
PERHATIAN : jika file belum ter-download, Sabar sampai Loading halaman selesai lalu klik DOWNLOAD lagi

15 December 2010

Masih Muda Bisa Terkena Menopause

USIA MUDA PUN BISA MENOPAUSE

Tak perlu cemas bila menopause datang lebih awal. Dengan terapi hormon, kita bisa tetap aktif berkarya.

Kendati menopause merupakan proses biologis yang alami dan pasti akan dialami setiap wanita, tapi tak sedikit yang merasa ngeri menghadapinya. Bukankah menopause berarti dimulainya proses menjadi tua? “Celaka�nya, menopause yang umumnya terjadi di usia 45-55 tahun, ternyata bisa datang lebih awal, entah di usia 30, 25, atau bahkan 20 tahun. Kebayang, kan, apa yang akan terjadi bila di usia 20 tahun sudah mengalami proses penuaan?

Menopause yang terjadi lebih awal atau dikenal dengan istilah menopause dini, menurut Dr. Med.Ali Baziad dari Klinik Menox, Jakarta, dialami oleh wanita dengan kondisi tertentu, yakni: kedua indung telur diangkat karena operasi, terkena penyakit infeksi seperti tumor, atau terkena radiasi semisal akibat dilakukannya sinar X di daerah rahim.

Selain itu, bisa juga karena ada kelainan bawaan sejak kecil, yaitu jumlah sel telurnya tak banyak. Misal, hanya 100 ribu sel. Padahal, normalnya sekitar 400-500 ribu. “Namun kasus ini jarang terjadi. Yang tersering, sel telur tak berproduksi lagi karena indung telurnya terkena penyakit, entah

HORMON ESTROGEN MENURUN

Seperti diketahui, menopause berarti tak mendapat haid lagi untuk seterusnya. Ini berarti pula kemampuan wanita untuk bereproduksi telah berakhir, lantaran sel telurnya tak ada lagi. Namun sebelum masa menopause tiba, wanita akan memasuki premenopause atau klimakterium. Secara bertahap, produksi hormon estrogen yang berperan penting terhadap hadirnya haid- akan mengalami penurunan hingga berhenti sama sekali.

Kebanyakan wanita mengalami gejala menopause 5 tahun sebelum sampai pada tahap menopause. Gejala yang sering dialami: merasa panas di muka, muka merah, berkeringat di waktu malam, sulit tidur, jantung berdebar-debar, nyeri kepala, perubahan emosi seperti gelisah, mudah marah dan tersinggung, mudah lupa, sulit berkonsentrasi, merasa tertekan (depresi), dan mudah lelah.

Pada sebagian wanita terjadi pula penurunan gairah seksual, rasa nyeri saat berhubungan intim karena vagina kering, sering kencing, kulit kering dan menipis, serta rambut kering dan mudah rontok. Semua gejala itu disebabkan hormon estrogen yang makin berkurang.

“Penurunan estrogen juga menurunkan mekanisme penyerapan kalsium oleh tulang, yang membuat kepadatan tulang menurun hingga memungkinkan tulang mudah keropos dan risiko patah tulang pun meningkat, terutama pada tulang belakang, pergelangan tangan, dan pinggul,� terang Ali lebih lanjut.

Itu sebab, pengaruh jangka panjang pada wanita yang telah mengalami menopause biasanya osteoporosis atau penipisan tulang. “Di usia 40 tahun biasanya tercapai puncak kepadatan tulang, setelah itu terjadi penipisan tulang secara bertahap pada wanita maupun pria. Namun pada wanita, terutama setelah menopause.�

Selain itu, wanita menopause juga mudah terkena serangan jantung dan stroke. Hingga, risiko serangan jantung pada wanita di usia ini sama tingginya dengan lelaki. Tak hanya itu, kanker usus dan pikun pun merupakan dampak menopause. Di samping, metabolisme tubuh jadi lambat. Makanya, wanita menopause amat dianjurkan menjalankan diet seimbang dan berolahraga teratur agar badan selalu bugar.

PEMERIKSAAN HORMON

Jadi, bila haid mulai keluar sedikit-sedikit lalu berhenti sama sekali, sebaiknya diwaspadai sebagai tanda-tanda menopause. Meskipun, terang Ali, penyebab berhenti haid bisa saja lantaran mengkonsumsi obat-obatan diet, baik obat kurus maupun gemuk.

“Obat-obatan ini memang tak menyebabkan rusak total. Hingga, bila pemakaiannya dihentikan, biasanya haid lancar kembali.� Namun begitu, bisa juga sampai masuk ke menopause dini.

Itu sebab, Ali menyarankan agar segera ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan hormon (dari darah si wanita). Bila hasilnya menunjukkan kadar estrogennya di bawah 20 dan FSH (Follicle Stimulating Hormone) di atas 35, berarti sudah masuk menopause, sekalipun usianya belum mencapai 40 tahun.

Selain pemeriksaan hormon, dokter juga melakukan pemeriksaan kepekatan tulang dengan bone densitometer, dan uji pap smear untuk melihat ada-tidak gejala kanker rahim. Bukankah makin usia meningkat, kemungkinan wanita mendapatkan penyakit keganasan akan meningkat pula?

TERAPI HORMON

Bila menopause terjadi di usia 30-an, jelas Ali lebih lanjut, maka di usia 40, bisa jadi si wanita sudah seperti nenek-nenek. Soalnya, menopause membuat wanita mengalami proses penuaan lebih cepat. Untuk itu, perlu dilakukan terapi hormon atau pemberian hormon (HRT/Hormone Replacement Therapy).

Adapun hormon yang diberikan, utamanya adalah hormon estrogen. Bukankah wanita menopause mengalami penurunan hormon estrogen? Kecuali pada menopause dini, selain diberikan hormon estrogen, juga hormon progesteron yang bisa didapat dari pil KB. Namun setelah usia 40, tak boleh lagi menggunakan pil KB, melainkan harus HRT karena pil KB itu hormon sintetis sedangkan HRT hormon alami.

Pasalnya, wanita usia lanjut disertai berbagai keluhan seperti kolesterol, jantung, atau hipertensi, hingga tak mungkin diberikan hormon sintetis yang banyak kontraindikasinya. Beda dengan yang alami, komposisinya dibuat persis sama dengan komposisi hormon yang dihasilkan tubuh, hingga kontraindikasinya amat kecil. Hormon ini dibuat dari tumbuhan, akar-akaran, dan kacang kedelai.

Sementara pemberian hormon progesteron, demi mengurangi akibat pengobatan yang hanya mengunakan estrogen, yaitu tak teraturnya haid dan kemungkinan kanker endometrium. “Kecuali pada wanita yang telah diangkat rahimnya tak memerlukan hormon lain, hingga hanya diberikan hormon estrogen. Bukankah mereka tak memerlukan haid lagi? Yang mereka perlukan pencegahan pengeroposan tulang.�

Jika ada masalah pada vagina saat berhubungan intim atau hilang gairah, biasanya disertai juga dengan pemberian hormon androgen. Namun hal ini jarang dilakukan karena menimbulkan efek maskulinisasi, seperti tumbuh kumis, suara berubah, dan lainnya.

JUMLAHNYA TAK SAMA

Pemberian hormon bisa dilakukan dengan berbagai cara: melalui oral (ditelan), kulit (berupa koyo/plester atau jeli), vagina (berupa krim atau tablet). “Yang kita sarankan pil dan koyo. Koyo dipakai seminggu sekali sedangkan pil diminum tiap hari,� tutur Ali.

Namun jumlah hormon yang diberikan tak akan sama pada tiap orang. “Jumlah yang dibutuhkan akan diketahui saat dilakukan pengukuran komposisi hormonal pasien pada pemeriksaan awal.� Itu sebab, pengukurannya dilakukan secermat mungkin. Kalau tidak, bisa mengakibatkan kegagalan terapi. Sebaliknya, jika terapi berhasil, semua keluhan akibat menopause akan hilang. Misal, kulit kembali mulus, mata tak kabur lagi, tulang tak rapuh lagi, sakit kepala dan depresi lenyap, daya ingat pun kembali normal.

Pengobatannya juga tak sekaligus, melainkan didasarkan pada keluhan pasien, hingga bentuk terapinya tak selalu sama. Misal, terapi untuk mengencangkan kulit tentu berbeda dengan mereka yang menderita jantung berdebar. Itu sebab, lama pengobatan juga tak selalu sama pada tiap pasien. Faktor usia pasien pun ikut menentukan. Soalnya, makin tua usia, makin banyak kadar hormon yang berkurang, hingga jumlah hormon yang diberikan pun makin besar. Otomatis, waktu terapi makin panjang.

Selain itu, atas dasar keluhan pasien, pemberian hormon kadang tak secara terus-menerus. Artinya, bila keluhan hilang dalam beberapa hari, setelah dilakukan kontrol kembali, pengobatan dapat dihentikan. Ini berarti, perlu dilakukan monitor lewat kontrol secara berkala sesuai anjuran.

Terapi hormon bisa diberikan pada semua wanita, sejak masa klimakterium hingga menopause. Selain itu, tak ada pantangan khusus dalam melakukannya. “Hanya cara pengobatannya yang akan disesuaikan. Misal, ibu yang sedang mengalami gangguan pencernaan, ia dapat memilih hormon topikal, seperti krim.�

JADI BERGAIRAH DAN BUGAR

Dengan pemberian hormon, otomatis haid akan muncul lagi. Namun bukan berarti si wanita bisa bereproduksi kembali, lo. Soalnya, haid itu berasal dari hormon yang diberikan, jadi sifatnya palsu. Lagi pula, bukankah sel telurnya juga sudah tak ada?

Tujuan pemberian hormon, terang Ali, semata demi meningkatkan kualitas hidup si wanita. Sebab, dengan kembalinya masa haid, akan membuat si wanita lebih bergairah dan segar kembali. Terlebih pada usia menopause, wanita biasanya masih aktif berkarya di bidang masing-masing. “Kasihan, kan, kalau ia lantas merasa tak nyaman dengan berbagai gangguan yang ada.�

Jadi, dengan pemberian hormon, segala keluhan akibat menopause bisa diatasi. Hingga proses penuaan tetap berjalan, tapi tua yang bugar. “Ia tak patah tulang, tak keriput, tak pikun, tak ngompol, dan lainnya. Ia dapat memasuki hari tua dengan lebih sehat dan nyaman.�

Umumnya, sebulan setelah pemberian hormon, keluhan seperti panas-dingin, sakit kepala, jantung berdebar-debar, mata rabun, dan kulit keriput, akan hilang. Sedangkan kekeringan vagina akan kembali normal setelah 3-4 bulan pengobatan. “Hanya penyembuhan tulang yang makan waktu bertahun-tahun baru bisa normal kembali.�

Tentang efek samping pemberian hormon, menurut Ali, hampir tak ada. “Sebab, sebelum memberikan terapi hormon, kami sudah melakukan kontrol hormonal yang tepat. Artinya, dalam memberikan terapi tak sembarangan. Pemberian kadar hormon yang dimasukkan pun harus persis sama dengan jumlah hormon yang dibutuhkan.�

Duh, lega rasanya, ya, Bu, karena menopause bukan berarti hidup telah berakhir.
NS : Indah Mulatsih

Perubahan Yang Terjadi Menjelang Menopause

* Perubahan kejiwaan: merasa tua; tak menarik lagi; rasa tertekan karena takut menjadi tua; mudah tersinggung; mudah kaget hingga jantung berdebar; takut tak bisa memenuhi kebutuhan seksual suami; takut suami akan menyeleweng; merasa tak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu.

* Perubahan fisik: lemak bawah kulit berkurang hingga kulit jadi kendur; kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi atau mudah hitam; otot bawah kulit muka mengendur hingga jatuh dan lembek; kelenjar kulit kurang berfungsi hingga kulit jadi kering dan keriput; terjadi perubahan metabolisme tubuh yang ditandai menurunnya pengeluaran hormon insulin dan tiroksin, pembakaran, dan keperluan tubuh (bila pola makan tak diatur, kelebihan nutrisi akan disimpan dalam bentuk lemak dan gula, hingga terjadi kegemukan); kerja usus halus dan besar jadi lambat akibat menurunnya estrogen, hingga kemampuan menyerap sari makanan jadi berkurang dan kerap menimbulkan gangguan BAB atau sembelit; perubahan sistem jantung dan pembuluh darah karena ada perubahan metabolisme, menurunnya estrogen dan pengeluaran hormon paratiroid; rasa panas di wajah, leher, dan tengkuk atau hot flues karena ada pelebaran pembuluh darah; liang sanggama terasa kering, lapisan sel liang sanggama menipis hingga mudah terjadi infeksi; kepuasan berkemih dan BAB makin berkurang, seolah-olah masih terdapat sisa; tulang mengalami pengapuran (dekalsifikasi) karena rendahnya hormon estrogen dan hormon paratiroid.

Perubahan Hormonal Wanita

Tubuh wanita akan mengalami siklus hormonal sebagai berikut:

Bayi: ada pengaruh hormon estrogen progesteron dari sang ibu.

  • 1.Anak (7-12): pancaindra belum berpengaruh.
  • 2.Pubertas (13-17): pancaindra berperan; siklus menstruasi berjalan,
  • 3.pincang/tanpa ovulasi; hormon estrogen dominan dan pertumbuhan seks
  • sekunder baik

  • 4.Reproduksi (17-45): pancaindra berperan baik; siklus menstruasi teratur
  • 26-36 hari; menstruasi dengan ovulasi; tanda seks sekunder matang dan
  • siap untuk berfungsi

  • 5.Klimakterium/premenopause (46-50): fungsi ovarium turun; estrogen dan
  • progesteron berfluktuasi hingga menstruasi tak teratur.

  • 6.Menopause (50-55): ovarium tak berfungsi; kadar estrogen makin turun.

  • 7.Pasca menopause (di atas 55 atau 2 tahun setelah menopause): kadar
  • estrogen sangat rendah

  • 8.Senium (di atas 60): beradaptasi terhadap hidup tanpa estrogen,
  • biasanya gejala psikosomatik menonjol.
BACA SELENGKAPNYA - Masih Muda Bisa Terkena Menopause

Premenopause

Perimenopause, Masa Transisi Menuju Menopause
Oleh : Rahmi

Istilah perimenopause memang masih terasa awam di telinga, tetapi setiap wanita pasti akan mengalaminya. Sebelum mencapai usia menopause, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan fisik dan gejala hormonal, termasuk menstruasi yang tidak teratur.

Perimenopause adalah masa di mana tubuh mulai bertransisi menuju menopause. Masa ini bisa terjadi selama dua hingga delapan tahun, ditambah satu tahun di akhir periode menuju menopause. Gejala ini alamiah, karena merupakan tanda dan proses berhentinya masa reproduksi.

Pada periode ini, umumnya tingkat produksi hormon estrogen dan progesteron berfluktuasi, naik dan turun tak beraturan. Siklus menstruasi pun bisa tiba-tiba memanjang atau memendek. Biasanya, masa perimenopause ini terjadi di usia 40-an, tapi banyak juga yang mengalami perubahan ini saat usianya masih di pertengahan 30-an.

TANDA & GEJALA

1. Menstruasi tidak teratur.
Intervalnya dapat memanjang atau memendek, sedikit dan berlimpah, bahkan Anda mungkin akan melewatkan beberapa periode menstruasi. Ovulasi menjadi tidak teratur, rendahnya kadar progesteron dapat membuat Anda mengalami periode menstruasi yang lebih panjang.

2. Gangguan tidur dan hot flashes.
Sekitar 75-85 persen wanita mengalami hot flashes selama perimenopause. Hot flashes adalah gelombang panas tubuh yang datang tiba-tiba, akibat perubahan kadar estrogen yang menyerang tubuh bagian atas dan muka. Serangan ini ditandai dengan munculnya kulit yang memerah di sekitar muka, leher dan dada bagian atas, detak jantung yang kencang, badan bagian atas berkeringat, termasuk gangguan tidur.

3. Perubahan Psikologis.
Beberapa wanita mengalami depresi, tetapi perubahan psikologis ini akibat terjadinya gangguan tidur.

4. Organ intim mengering.
Vagina mulai mengalami kekurangan cairan dan elastisitas, sehingga hubungan intim dapat menyakitkan.

5. Kesuburan berkurang.
Ovulasi atau pelepasan sel telur menjadi tidak teratur, sehingga kemungkinan bertemunya sel telur dengan sperma menjadi lebih rendah walau masih mungkin untuk hamil.

6. Perubahan fungsi seksual.
Selama perimenopause, keinginan untuk berhubungan intim dapat berubah, tetapi pada banyak wanita akan mengalami masa-masa menyenangkan sebelum masa menopause tiba dan biasanya berlanjut sampai melewati masa perimenopause.

7. Osteoporosis.
Pengeroposan tulang ini terjadi sebagai akibat berkurangnya hormon estrogen.

8. Perubahan kadar kolesterol.
Berkurangnya estrogen akan merubah kadar kolesterol dalam darah dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang mengakibatkan risiko terkena penyakit jantung. Sedangkan HDL atau kolesterol baik, menurun sesuai pertambahan usia.

FAKTOR RESIKO

Menopause adalah fase normal dalam kehidupan seorang wanita, meski waktunya tidak akan sama. Selain faktor gaya hidup dan genetik yang menentukan cepat atau lambatnya menopause, faktor lainnya adalah:

- Sejarah keluarga.
Masa menopause seorang wanita cenderung di usia yang sama, saat ibu atau saudara perempuan lainnya mengalami menopause. Tapi pernyataan ini masih dapat diperdebatkan.

- Tidak pernah melahirkan.
Beberapa penelitian menunjukkan, wanita yang belum atau tidak pernah melahirkan, akan mengalami menopause lebih awal.

- Kondisi jantung.
Sakit jantung sering dikaitkan dengan menopause dini, diperkirakan berkaitan dengan meningkatnya kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi.

- Terapi kanker masa kecil.
Terapi kanker di usia anak-anak, seperti kemoterapi dan radiasi pelvic juga dikaitkan dengan menopuse dini.

- Histerektomi.
Pengangkatan rahim biasanya tidak berakibat menopause dini, meski ovarium tetap akan melepas sel telur. Hanya saja, operasi ini biasanya akan mempercepat datangnya menopause.

DIAGNOSA

Perimenopause umumnya berlangsung secara bertahap, meski tidak ada alat atau tes yang bisa mendeteksi perimenopause. Dokter hanya akan memberi beberapa pertanyaan, sebelum menyimpulkan apa yang tengah Anda alami. Tes yang mungkin dilakukan, salah satunya pemeriksaan kadar hormon.

Dengan memonitor siklus menstruasi dan mengamati gejala perubahan tubuh selama beberapa waktu, Anda akan dapat memahami dan berkonsultasi dengan dokter.

KEMUNGKINAN KOMPLIKASI

Meski tak ada yang perlu dikhawatirkan, namun waspadalah bila ada hal-hal yang mencurigakan sebagai berikut:

A) Menstruasi yang hebat, sehingga Anda harus mengganti pembalut setiap jam.
B) Menstruasi panjang yang berlangsung hingga lebih dari 8 hari.
C) Siklus menstruasi yang terlalu pendek, seperti kurang dari 21 hari.

PENANGANAN

Pil kontrasepsi dianggap tepat untuk mengatasi gejala perimenopause, walaupun sedang tidak mengatur kelahiran. Konsumsi dosis rendah yang teratur, akan mengurangi efek hot flashes dan kekeringan vagina.

Hidup sehat adalah pilihan terbaik untuk mengatasi gejala perimenopause. Caranya dengan:

* Konsumsi nutrisi yang cukup.
Osteoporosis dan risiko terkena penyakit jantung akan meningkat seiring bertambahnya usia. Konsumsilah makanan berkadar lemak rendah dan kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan. Dianjurkan juga untuk mengkonsumsi makanan kaya kalsium atau suplemen. Hindari alkohol dan kafein yang dapat memicu hot flashes.

* Olah raga teratur.
Olah raga teratur sedikitnya 30 menit sehari, akan menjaga berat badan dan meningkatkan kualitas tidur.

* Mengurangi stres.
Kurangi stres dengan berpasrah diri dan mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Atau Anda dapat melakukan yoga yang sangat membantu melewati masa transisi menuju menopause.

(Nazz/MC)
BACA SELENGKAPNYA - Premenopause

Menstruasi tidak Teratur

Pengertian menstruasi yang kita dengar adalah suatu hal yang teratur layaknya kerja jam. Biasanya, perempuan mendapatkan menstruasi setiap empat minggu sekali. Bila di luar siklus tersebut dapat dikatakan ada ketidaknormalan pada tubuh perempuan itu. Faktanya, banyak perempuan yang memiliki siklus menstruasi nggak teratur.

Banyak remaja putri mendapatkan siklus menstruasinya antara usia 10 dan 16 tahun. Hal tersebut dikenal sebagai menarche. Dokter sering membicarakan tentang siklus bulanan pada remaja putri, tentang jumlah hari dari awal menstruasi sampai mendapatkan menstruasi berikutnya, biasanya dalam jangka waktu 28 hari. Tapi, jumlah 28 hari adalah jumlah rata-rata yang sering digunakan dokter. Siklus menstruasi pada perempuan sangat bervariasi, ada yang mempunyai siklus 24 hari dan ada yang 34 hari. Dan remaja putri biasanya memiliki menstruasi berbeda-beda tiap bulannya, khususnya beberapa tahun sesudah menstruasi pertama.

Hari pertama siklus pada wanita menjadi hari pertama pada hitungan siklus. Pada hari kelima, kelenjar pituari yang terletak di bawah otak memerintahkan ovarium untuk mempersiapkan sel telur yang akan yang akan dilepaskan. Sebuah sel telur akan tumbuh secara sempurna. Pada saat bersamaan, saluran uterus menjadi tebal untuk persiapan sebagai tempat tinggal sel telur yang sudah tervertilisasi jika terjadi pembuahan (kehamilan).

Pada hari ke-14 dari 28 hari dalam satu siklus, sel telur pecah dan menyebar atau disebut ovulasi. Sel telur bergerak melalui tuba falopii masuk ke dalam uterus. Jika sel telur nggak difertilisasi atau dibuahi oleh sperma, maka sel tersebut akan gugur. Dua minggu kemudian, sel telur yang gugur tersebut akan meninggalkan tubuh dan terjadilah siklus menstruasi. Kemudian sel telur akan mengalami proses pembuatan dari awal lagi.

Kelihatannya, siklus ini sangat teratur. Tapi, tubuh remaja putri terkadang nggak mengikuti jadwal secara tepat. Hal ini biasa, terutama pada dua tahun pertama setelah mengalami menstruasi pertama, baik melompati siklus maupun siklus yang tidak teratur. Sakit, perubahan berat badan, dan stres dapat mempengaruhi siklus menstruasi, karena sebagian otak yang mengatur siklus menstruasi dipengaruhi hal-hal tersebut. fia/teenhealth

Tidak Harus Teratur

Beberapa gadis remaja memiliki siklus menstruasi seperti kerja jam. Lainnya memiliki siklus berbeda tipis tiap bulannya. Beberapa remaja mendapatkan siklus yang teratur, namun meloncati satu periode atau mengalami menstruasi lebih lama akibat stres. Faktanya, ketika kamu sedang dalam perjalanan atau terjadi perubahan jadwal dalam aktivitas sehari-hari, siklus menstruasi akan telat. Semua hal ini adalah normal.

Disebut normal pula bila lama siklus menstruasi pada remaja putri bervariasi. Kadang-kadang, darah keluar selama dua hari, kadang selama tujuh hari. Hal tersebut karena tingkat produksi hormon pada tubuh berbeda-beda dari satu siklus ke siklus selanjutnya. Dan, hal ini mempengaruhi banyaknya dan lama darah keluar.

Jadi, bagaimana mengetahui bahwa siklus menstruasi tidak teratur? Kamu harus memperhatikan tanda-tanda pada tubuh. Tanda-tanda tersebut meliputi :
- Kejang pada punggung dan otot terasa kencang.
- Payudara yang lebih berat.
- Sakit kepala.
- Jerawat bermunculan.
- Waktu tidur yang nggak normal.
- Gangguan pada mood.
- Bengkak-bengkak pada tubuh.

Siklus menstruasi yang nggak teratur adalah perubahan yang normal terjadi pada gadis remaja. Pada titik tertentu selama masa pertumbuhan, kamu akan menemukan siklusmu. Hal ini biasa terjadi tiga tahun setelah mestruasi pertama.

Bagaimanapun, remaja putri bisa mengalami siklus menstruasi yang nggak teratur atau stop mengalami menstruasi akibat efek pengobatan, aktivitas yang berlebihan, minimnya berat badan, atau nggak cukup mengonsumsi kalori.

Beberapa perempuan mengalami siklus menstruasi nggak teratur akibat tubuh mereka memproduksi terlalu banyak androgen, hormon yang menyebabkan peningkatan massa otot, rambut di wajah, perubahan suara pada laki-laki, dan meningkatkan berat badan pada perempuan. Jumlah androgen yang tinggi dapat juga menyebabkan pertumbuhan rambut pada wajah, dagu, dada, dan perut.

Jika menemui permasalahan tersebut atau jika siklus menstruasi nggak teratur terjadi lebih dari tiga tahun, temuilah dokter. Dokter kemungkinan akan memberikan pil hormon atau pengobatan lainnya atau rekomendasi untuk mengubah gaya hidup agar siklus menstruasi bisa teratur. fia/teenhealth
BACA SELENGKAPNYA - Menstruasi tidak Teratur

REPRODUKSI PASANGAN USIA SUBUR

REPRODUKSI PASANGAN USIA SUBUR

A. Abstraksi

Tidak semua pasangan usia subur (PUS), memiliki reproduksi yang sehat dalam pengertian memiliki kesuburan yang siap dibuahi atau membuahi. Untuk mengatasi hal tersebut sebagian besar PUS memilih untuk mendapatkan anak melalui konsepsi buatan.

Berdasarkan aturan yang berlaku di Indonesia, yaitu UU No. 32 tahun 1992 tentang Kesehatan pasal 16 ayat 1 dan 2 serta UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi manusia pasal 10 ayat 1, hanya membolehkan cara konsepsi buatan melalui suatu perkawinan yang sah. Sehingga cara-cara konsepsi buatan melalui donor sperma orang lain yang bukan suami isteri yang sah adalah perbuatan melawan hukum dan bertentangan dengan HAM yang berlaku di Indonesia.



B. Latar Belakang.

Salah satu butir kesepakatan ICPD Cairo 1994 adalah Hak reproduksi dan kesehatan reproduksi termasuk masalah KB dan kesehatan seksual. ICPD Cairo memberikan defenisi tentang kesehatan reproduksi sebagai berikut “Kesehatan Reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan”. Selain itu masalah kesehatan reproduksi juga dibicarakan dalam lokakarya yang diselenggarakan oleh The International Islamic Center for Population Studies and Research di Universitas Cairo, Mesir pada November 2000, menyatakan bahwa In Vitro Fertilization (IVF) diperbolehkan kecuali bila menggunakan sperma, ovum atau embrio yang berasal dari pihak donor. Hal-hal tersebut diatas, menunjukkan bahwa masalah kesehatan reproduksi adalah hal penting dan merupakan hak setiap orang, terutama bagi pasangan suami isteri untuk mencapai kesejahteraan yang telah menjadi perhatian global.

Setiap pasangan suami-isteri yang telah menikah selalu menginginkan untuk memiliki anak atau keturunan. Anak dapat diperoleh melalui hubungan intim suami dan isteri (anak kandung) atau dapat dilakukan dengan cara mengadopsi anak dari pasangan lain (anak angkat/anak piara). Namun yang sangat diharapkan oleh setiap pasangan adalah memiliki anak kandung.

Namun dalam kenyataan hidup, ada pasangan yang isterinya tidak dapat hamil karena adanya gangguan infertilitas/ketidaksuburan pada salah satu diantara pasangan tersebut baik isteri maupun suami. Sehingga harapan untuk mendapatkan anak melalui hubungan intim suami isteri sulit tercapai. Hal ini mendorong pasangan yang mengalami masalah infertilitas untuk mencari jalan keluar, yang salah satu caranya adalah melaui konsepsi buatan atau bayi tabung.

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi terutama dibidang kedokteran, telah berhasil melakukan konsepsi buatan. Penyelidikan IVF dimulai di Inggris oleh Robert Edwards dan Patrick Steptoe, yang berhasil melahirkan bayi tabung pertama di dunia pada tahun 1978, diikuti bayi tabung kedua (pertama di Amerika Serikat) pada tahun 1981 di Norfolk. Sedangkan di Indonesia bayi tabung pertama lahir pada tanggal 2 Mei 1988 di Jakarta oleh program Melati RSAB Harapan Kita, (Hanifa Wiknosastro, Ilmu Kebidanan, hal 937). Dengan demikian pada dasarnya konsepsi buatan atau bayi tabung diperbolehkan sepanjang tidak melanggar norma, agama, etika, hukum, dan HAM serta memenuhi persyaratan medis.

C. Pembahasan.

1. Pengertian/Konsep Fertil, Infertil, Sub Fertil, Oligospermia dan konsepsi buatan.

a. Secara harafiah fertil dapat diartikan sebagai subur yang sanggup dibuahi atau membuahi.

b. Infertil dapat diartikan sebagai tidak subur yang tidak sanggup dibuahi atau membuahi.

c. Sub Fertil adalah keadaan dimana masih terdapat sebagian sperma yang masih baik kualitasnya.

d. Oligospermia adalah jumlah sel mani yang kurang dalam air mani.

e. Konsepsi buatan adalah peristiwa bertemunya sel sperma dan sel telur atau ovum yang bukan melalui hubungan intim suami isteri.

2. Analisis Kasus.

Tuan dan Nyonya H telah menikah selama 10 tahun dan hingga kini belum memiliki seorang anak. Pemeriksaan medis menunjukkan bahwa Tn. H sub fertile, dimana sperma yang diproduksi oleh testisnya tidak dapat bergerak dengan baik. Tn.H dan Ny.H memiliki hubungan pernikahan yang harmonis, tetapi Ny. H tetap bersikeras untuk memiliki anak dari darah dagingnya sendiri. Mereka telah memutuskan untuk tidak melakukan adopsi, dan sedang mempertimbangkan untuk memperoleh anak melalui inseminasi buatan dengan menggunakan sperma donor. Walaupun begitu, mereka tetap khawatir tentang hak anak mereka nanti untuk memiliki ayah alami (sebagai anak dari Tn. H) atau hak untuk tidak memberitahukan siapa ayah biologisnya. Mereka memohon pendapat dan kemungkinan bantuan dari Dr. A untuk merencanakan inseminasi buatan dengan menggunakkan sperma donor.

Bantuan dan nasehat apa yang seharusnya Dr. A sampaikan kepada pasangan suami isteri tersebut, terkait dengan pertimbangan aspek medis, etika, hukum dan hak asasi manusia ?

Berkaitan dengan kasus tersebut diatas, maka dapat dianalisis sebagai berikut :

a. Ditinjau dari aspek medis (medical).

Bila ditinjau dari aspek medis, pasangan suami – isteri yang dapat melakukan IVP adalah pasangan yang mengalami masalah infertilitas. Penyebab infertilitas pada pria ada 2 macam yaitu tidak mampu melakukan hubungan seksual secara benar, meskipun memiliki kualitas dan kuantitas sperma yang baik, atau sebaliknya pria yang mampu berhubungan seksual dengan baik tetapi semennya berisi spermatozoa yang abnormal.

Dalam kaitannya dengan kasus Tn.H dan Ny. H, maka Dr.A sebaiknya menyarankan agar pasangan suami-isteri tersebut tidak melakukan inseminasi buatan dengan menggunakan sperma donor, karena mereka masih dapat melakukan inseminasi buatan dengan menggunakan sperma Tn. H sendiri, karena kondisi sperma Tn. H masih dalam status subfertil, dimana terdapat sebagian sperma yang masih baik dari aspek kualitas dan kuantitas. Selanjutnya dalam kondisi ini,sperma Tn. H dapat diambil melalui teknik Testicular Sperm Extraction (TESE) yaitu sperma diambil langsung dari testis. Kemudian dilakukan teknik Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI) yaitu satu sperma Tn.H yang terbaik disuntikan ke satu sel telur Ny. H, dengan menggunakkan sebuah pipet khusus. Setelah terjadi pembuahan maka hasil pembuahan (embrio) tersebut akan ditanamkan ke rahim Ny. H.

b. Dari segi etis (ethical).

Komisi Etik dari berbagai Negara memberi pandangan dan pegangan terhadap hak reproduksi dan etika dalam rana reproduksi manusia dengan memperhatikan beberapa asas yaitu :

1. Niat untuk berbuat baik (beneficence)

2. Bukan untuk kejahatan (non – maleficence)

3. Menghargai kebebasan individu untuk mengatasi takdir (autonomy)

4. Tidak bertentangan dengan kaidah hukum yang berlaku (Justus).

(F. A Moeloek, Etika dan Hukum Teknik Reproduksi Buatan, Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia)

Berkaitan dengan kasus diatas, maka saran yang perlu diberikan oleh Dr. A harus berdasarkan empat butir asas tersebut diatas.

Oleh karena itu saran yang sebaiknya disampaikan oleh Dr. A, kepada keluarga Tn. H adalah melakukan bayi tabung melalui sperma Tn. H sendiri. Karena hal tersebut tidak melanggar etika, dan secara biologis anak yang nanti lahir dari hasil bayi tabung merupakan anak kandung, yang secara phisikologis memiliki hubungan kasih sayang timbal balik yang sempurna antara anak dan orang tua (ayah). Dari pada anak yang dilahirkan dari sperma donor akan menimbulkan hubungan kasih sayang semu antara anak dan Tn. H.

c. Dari aspek Legal/Hukum.

Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992, pasal 16 ayat 1 dan 2 mengamanatkan :

BACA SELENGKAPNYA - REPRODUKSI PASANGAN USIA SUBUR

Remaja dan Kesehatan Reproduksi

Remaja dan Kesehatan Reproduksi

(whandi.net) Remaja
adalah golongan yang cukup banyak terdapat dalam susunan penduduk
Indonesia dimana dari 200 juta penduduk, sekitar 20 % adalah golongan
yang berusia 10 - 14 tahun. Kelak mereka akan menjadi orang tua dan
mempunyai anak

Remaja pun mempunyai kedudukan yang unik karena
dalam ilmu kedokteran digolongkan dalam usia peralihan ( pubertas) dan
masa anak-anak ke masa dewasa. Peralihan yang terjadi bukan saja fisik
dan mental, tetapi juga terjadi perubahan secara berangsur-angsur pada
sistim reproduksinya menjadi matang dan berfungsi seperti orang dewasa.
Setiap perubahan bagaimana pun juga akan menyebabkan timbulriya
goncangan bagi individu yang mengalami.

Kesehatan reproduksi
secara singkat dapat digambarkan sebagai suatu keadaan dimana fisik
mental dan sosial dinyatakan sehat supaya dapat menjalankan fungsi
reproduksi. Hal ini berarti mencakup
1. Kemampuan ber-reproduksi
2. Berhasil mempunyai anak yang sehat, dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa
3.
Aman menjalankan proses reproduksi termasuk melakukan hubungan seks,
hamil, melahirkan, memilih jumlah anak dan menetapkan pemakaian KB.
Dan
yang terpenting disini adalah hak laki-laki atau perempuan untuk
mendapatkan informasi dun pelayanan serta menentukan keinginannya dalam
kehidupan reproduksi.

Seperti yang telah disebut di atas, usia
remaja berdasar antara 12 - 24 th (12 - 21 th) Pada awal usia remaja
teqadi perkembangan dan pemasangan alat dan fungsi reproduksi secara
berangsur-angsur sampai mereka memasuki usia dewasa muda. Hal ini
ditandai dengan adanya perubahan fisik seperti tubuh menjadi lebih
tinggi dan otot tubuh menjadi lebih membesar, timbulnya jerawat wajah,
tumbuh bulu diketiak dan kemaluan, tumbuhnya payudara, tejadi perubahan
suara dan tumbuh kumis pada remaja pria. Dan yang terpenting adalah
datangnya haid pada remaja putri dan hadirnya mimpi basah pada remaja
putra, sebagai tanda bahwa organ reproduksinya mulai berfungsi.
Perubahan ini kadang-kadang menimbulkan rasa cemas, takut, malu, merasa
dirinya menjadi lain dan remaja pun bingung, karena mereka tidak
mempunyai pengetahuan yang cukup dan tidak mendapat informasi yang
memadai.

Selain itu terjadi pula perubahan minat dan perilaku pada remaja seperti:
• mereka mulai memperhatikan penampilannya
• mulai tertarik pada lawan jenisnya
• melakukan usaha untuk menarik perhatian lawan jenis, bertingkah laku lebih genit.

Dikota
besar, gejala-gejala seperti ini dapat kita lihat dengan banyak-nya
remaja yang mangkal dan 'ngeceng' di pusat-pusat perbelanjaan (mal),
tempat-tempat pertunjukan, atau kalau remaja tinggal di pinggiran kota
atau desa, terlihat gerombolan remaja yang memadati tontonan layar
tancap, pertunjukan dangdut di perayaan-perayaan.. Mereka terlihat
berdandan habis-habisan memakai pakaian yang sedang 'ngetrend' dan
terutama perilaku remaja banyak diarahkan untuk menarik perhatian.

Salahkah
sepenuhnya remaja melakukan hal tersebut?, sulit bagi kita untuk
menghakimi mereka, semata-mata dari tingkahnya yang genit, bebas dan
kadang beriebihan. Seiring dengan matangnya alat reproduksi, maka pada
tubuh remaja juga teqadi peningkatan hormon seks (estrogen, progestron,
ondmgen, antosteron) yang mempunyai libido (dorongan/gairah seks).

Libido
ini adalah karunia Tuhan, untuk menimbulkan keinginan yang berhubungan
dengan aktivftas seks yang diperlukan dalam reproduksi manusia. Rasa
ingin tahu, sulitnya meredam dan mengendalikan dorongan seks ditambah
tidak adanya pengetahuan dan informasi yang memadai mengenai kesehatan
reproduksi, dapat menyebabkan remaja terjerumus pada kesulitan 'besae”.

Seperti
yang disebut di atas bahwa hak untuk mendapatkan informasi dan
pelayanan reproduksi adalah hak setiap orang. Sementara pada orang
dewasa saja agaknya sulit diriapat karena sifat 'tabu' membicarakan
masalah seks. Apalagi pada remaja, dimana seharusnya mereka lebih baik
mendapat informasi dari orang tua. Tetapi karena sebagian orang tua
adalah produk diriikan generasi lama yang merasa tidak pantas, malu dan
mengelak untuk membicarakan seks dengan anaknya. Bahkan mereka sendiri
sebenarnya tidak mempunyai pengetahuan kesehatan reproduksi yang lebih
dibanding anaknya, walaupun orang tua adalah pelaku seks yang aktif.

Memang
sudah ada beberapa LSM dan pusat pelayanan remaja yang menyediakan
pelayanan reproduksi dalam bentuk ceramah, konsultasi melalui
telpon/surat dan ada beberapa buku saku yang pernah diterbitkan, tetapi
belum banyak, menjangkau masyarakat remaja dan belum dimasyarakatkan
secara maksimal. Sementara banyak pihak termasuk remaja, orang tua,
guru, pendiriik pemuka agama dan tokoh, masyarakat yang merasa takut
apabila informasi dan pendiriikan seks diberikan kepada remaja akan
disalah gunakan oleh remaja. Maka remaja pun lebih senang bertanya pada
teman sebaya yang tidak lebih baik pengetahuannya atau melihat dari
film di TV , bioskop dan membaca dari buku, majalah yang lebih banyak
menyajikan seks secara vulgar ketimbang pengetahuan pendiriikan seks
yang benar.

Beberapa contoh 'masalah' kesehatan reproduksi remaja yang sedng muncul pada saat seminar/ceramah

1. Masturbasi
Dari
ceramah yang diadakan, selalu timbul pertanyaan mengenai masturbasi
Amankah? berdosakah? bisa menyebabkan kemandulan? bisakah menghilangkan
keperawanan?. Pertanyaan tersebut mungkin dapat mencerminkan adanya
hasrat seks yang timbul pada remaja.

2. Jerawat dan bau bodan
Bisa
jadi hal ini adalah sepele bagi orang dewasa, tetapi bagi remaja yang
mengalami merupakan malapetaka, dapat menghilangkan percaya diri,
menyebabkan rasa rendah diri dalam pergaulan. Padahal jerawat adalah
keadaan normal pada saat puber yang akan hilang sendiri setelah
menginjak masa dewasa. Bau badan dapat terjadi karena kelenjar keringat
mulai aktif saat puber dan dapat diatasi dengan menjaga kebersihan
diri. Dokter pun sering tidak menolong dengan memberikan penjelasan
pada remaja, cukup memeriksa dan memberi resep.

3. Keputihan pada remja putri
Sebagian
besar remaja putd mengalami keputihan, keluarnya cairan bedebih dari
vagina. Walaupun keputihan bisa terjadi secara fisiologis dan normal,
tetapi bisa juga disebabkan karena jamur atau kuman. Keadaan ini
membuat remaja putri merasa tidak nyaman dan umumnya mereka enggan
berkonsultasi dengan dokter kerena harus membicarakan dan diperiksa
alat kelaminnya.

4. Keperawanan
Ternyata baik di kota
besar dan kecil, topik ini banyak dipertanyakan baik oleh remaja putra
maupun putri; karena walaupun zaman sudah maju, sebagian orang
menganggap bahwa virgin/perawan adalah tanda pada seorang perempuan
baik-baik Remaja putri sering takut bila keperawanannya dapat hilang
akibat olah raga, terjatuh, terobek oleh jarinya sendiri, saat
membersihkan daerah vagina ketika buang air kecil, buang air besar.
Remaja putra pun sering mempertanyakan tanda fisik yang dapat dilihat
dari seorang perempuan apakah dia masih perawan atau tidak Mengapa
masalah keperawanan masih saja dipertanyakan dan mengapa keperjakaan
tidak menjadi isu moral.

Beberapa hal yang harus menjadi perhatian utama bagi remaja dalam kaitan dengan kesehatan reproduksi:

1. Penundaan Usia Nikah
Karena
harus menyelesaikan sekolah dan meniti kalir, maka banyak remaja yang
harus menunda usia nikah. Sementara pematangan organ reproduksi dan
gairah/libido semakin mendesak Perlu ada jalan keluar untuk
mengatasinya.

2. lnformosi seks yang aman.
Banyak
penelitian yang mengungkapkan remaja sudah melakukan hubungan seks di
beberapa tempat dengan pacarnya atau berganti-ganti pasangan. Apabila
hubungan seks sudah menjadi kebutuhan biologisnya, apakah bisa kita
menyuruh begitu saja menghentikan? Ada baiknya bila terdapat informasi
yang baik dan lengkap untuk remaja yang 'sudah terlanjur agar mereka
dapat melakukan hubungan seks yang aman sehingga dapat terhindar dari
PMS/AIDS dan kehamilan yang tidak diinginkan.

3. Parnikahan pada usia muda.
Hal
ini dapat terjadi pasangan remaja yang mengalami 'kecelakaan'.
Bagaimana dengan masa depan mereka yang harus putus sekolah, bagaimana
dengan proses kehamilan dan persalinan pada remaja putri yang beresiko
tinggi, dan dimana pasangan muda bisa memperoleh kontrasepsi supaya
tidak terlanjur punya bayi berikut?

Pada keluarga yang mengalami
kesulitan ekonomi, anak gadisnya adalah tambang emas untuk mengentaskan
kemiskinan keluarga. Bahkan sebelum alat reproduksiriya matang, remaja
putri sudah dikawinkan dengan laki-laki yang lebih tua, lebih matang,
dan jam terbang pengalaman seks nya sudah banyak, dengan demikian
potensi untuk tertular PMS lebih besar dan juga karena semaidn muda la
memulai hubungan seks dan berpotensi melahirkan anak banyak dalam
keadaan gizi kurang, remaja putri juga beresiko untuk mendapat penyakit
kanker leher rahim.

4. Remaja yang menjual dirinya untuk kebutuhan hidup atau kesenangan semata.
Tingginya
angka standar aborsi dikalangan remaja, sering dikaitkan dengan pola
hidupnya yang tidak lepas dari pengaruh lingkungan, keinginan untuk
hidup mewah, mencoba bertualang dalam cinta, ajakan teman sering
membuat remaja tidak mampu mempertahankan norma-norma yang sudah
diajarkan oleh agama, orang tua dan sekolah. Gemedap kehidupan sering
menggoda pada remaja untuk lebih mudah melakukan hubungan seks dengan
siapa saja.

Dari pembahasan di atas kita dapati bahwa ternyata
tidak mudah untuk mempersiapkan remaja memasuki tahap reproduksi sehat
kaitan antara remaja, orang tua, guru, tokoh masyarakat tokoh agama,
pihak pemerhati dan tenaga kesehatan harus lebih terbuka dalam hal
pembedan informasi dan pelajaran kesehatan reproduksi. (dr. Ramona Sari/hqweb01.bkkbn.go.id)
BACA SELENGKAPNYA - Remaja dan Kesehatan Reproduksi

Dismenore Nyeri pada saat Menstruasi

Dismenore Nyeri pada saat Menstruasi

Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi.

Disebut dismenore primer jika tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya dan dismenore sekunder jika penyebabnya adalah kelainan kandungan.

Dismenore primer sering terjadi, kemungkinan lebih dari 50% wanita mengalaminya dan 15% diantaranya mengalami nyeri pada saat menstruasi yang hebat.
Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama.

Nyeri pada dismenore primer diduga berasal dari kontraksi rahim yang dirangsang oleh prostaglandin.
Nyeri dirasakan semakin hebat ketika bekuan atau potongan jaringan dari lapisan rahim melewati serviks (leher rahim), terutama jika saluran serviksnya sempit. Faktor lainnya yang bisa memperburuk dismenore adalah:

  • rahim yang menghadap ke belakang (retroversi)
  • kurang berolah raga
  • stres psikis atau stres sosial.

Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenore primer. Hal ini diduga terjadi karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan hilangnya sebagian saraf pada akhir kehamilan

Perbedaan beratnya nyeri saat menstruasi tergantung kepada kadar prostaglandin. Wanita yang mengalami dismenore/nyeri menstruasi memiliki kadar prostaglandin yang 5-13 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami dismenore. Dismenore sangat mirip dengan nyeri yang dirasakan oleh wanita hamil yang mendapatkan suntikan prostaglandin untuk merangsang persalinan.

Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore. Dismenore sekunder seringkali mulai timbul pada usia 20 tahun.

Penyebab dari dismenore sekunder adalah:

Endometriosis
• Fibroid
• Adenomiosis
• Peradangan tuba falopii
• Perlengketan abnormal antara organ di dalam perut.
• Pemakaian IUD.

Gejala Dismenore (nyeri menstruasi)
Dismenore menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada.
Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.
Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah.

Pengobatan Dismenore (nyeri menstruasi)
Untuk mengurangi rasa nyeri saat menstruasi bisa diberikan obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen, naproxen dan asam mefenamat). Obat ini akan sangat efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2 menstruasi.
Selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan:

  • istirahat yang cukup
  • olah raga yang teratur
  • pemijatan
  • kompres hangat di daerah perut

Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual, tetapi mual dan muntah biasanya menghilang jika kramnya telah teratasi. Gejala juga bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup serta olah raga secara teratur Jika nyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka diberikan pil KB dosis rendah yang mengandung estrogen dan progesteron atau diberikan medroxiprogesteron. Pemberian kedua obat tersebut dimaksudkan untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur) dan mengurangi pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi beratnya dismenore/nyeri pada saat menstruasi. Jika obat ini juga tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan (misalnya laparoskopi). Jika dismenore sangat berat bisa dilakukan ablasio endometrium, yaitu suatu prosedur dimana lapisan rahim dibakar atau diuapkan dengan alat pemanas.

Pengobatan untuk dismenore/nyeri pada saat menstruasi sekunder tergantung kepada penyebabnya

BACA SELENGKAPNYA - Dismenore Nyeri pada saat Menstruasi

KEMATANGAN ORGAN REPRODUKSI REMAJA

KEMATANGAN ORGAN REPRODUKSI REMAJA
KEMATANGAN ORGAN REPRODUKSI REMAJA
a. REMAJA WANITA
Menjelang akil balig (sekir 13 tahun) bagian dari otak seorang gadis yang disebut hipotalamos merangsang kelenjar buntu / endokrin yang yang dinamakan kelenjar bawak otak / hipofise. Kemungkinan hipofise ini merangsang indng sel telur sehingga indung telur mampu menghasilkan :
Hormon Estrogen : yang dapat menyebabkan seorang anak perempuan menjadi remaja putri dengan tanda – tanda a.1. mulai tubuh rambut diketiak dan daerah kelamin, suaranya berubah merdu, kulitnya bertambah halus, payudaranya membesar, pinggulnya tambah besar, lebih besar dari pada bahunya , mulai tertarik pada lawan jenisnya.
Hormon Progesteron : yang mempengaruhi rahimnya, sehingga lapisan rahim bagian dalam atau endometrium mengalami penebalan sebagai persiapan untuk mengandung.
 Sel Telur : gadis ini mulai memproduksi satu sel telur setiap bulan yang dihasilkan berganti – ganti oleh indung sel telur yang kiri dan kanan. Perstiwa keluar / lepasnya sel telur dari indung telur disebut OVULASI.

Selanjutnya ada 2 kemungkinan :
Kalau masih gadis
Setelah terjadi ovulasi, sel telur yang antara lain dibantu oleh kontraksi otot – otot saluran telur dan gerakan rambut – rambut halus yang ada didalam saluran telur tersebut bergerak melewati salura telur menuju rahim. Karena tidak terjadi pembuahan maka sel telur keluar dari tubuh melalui liang kamaluan bersama – sama dengan lapisan darah yang lepas / mengelupas pada rahim. Peristiwa ini disebut HAID / datang bulan karena terjadi sekali sebulan. Ovulasi sering terjadi 2 minggu sebelum haid yang akan datang.

Kalau sudah bersuami / menikah
Maka sel telur akan buahi oleh sel mani . spermatozoa suamninya sehingga terjadi zigot. Pertumbuhan ini terjadi disaluran telur yang mengalami pelebaran, sambil bergerak menuju rahim zigot terus membelah diri untuk akhirnya menempel pada dinding rahim, disini selanjutnya tumbuh menjadi mudigah, kemudian menajdi janin. Sesudah dikandung dalam rahim selama kira – kira 40 minggu / 280 hari akhirnya bayi dilahirkan.

b. REMAJA PRIA
Mejelang akil balig (sekitar 15 tahun) bagian dari otak seseorang anak laki – laki yang disebut hipotalamus merangsang kelenjar buntu yang dinamakan kelenjar bawah otak / hipofise. Kemudian hipofise ini merangsang buah zakar mampu menghasilkan :
Hormon Testosteron : yang dapat menyebabkan seorang anak laki – laki tumbuh menjadi remaja putra dengan tanda – tanda 1.1. mulai tumbuh kumis dan jenggot, juga tumbuh rambut didada, teriak, daerah kelamin, tangan dan kaki, suara bertambah berat, ototnya tumbuh, bahunya bertambah bidang (lebih besar dari pada pinggulnya) a mulai tertarik pada lawan jenis.
Sel mani : Beda antara lain cairan mani (cairan keputih – putihan seperti susu yang mempunyai bau yang khas dihasilkan oleh kontong mani dan kelenjar prostat) dengan sperma (sel mani dalam cairan mani) sel mani / sperma diproduksi oleh buah zakar jumlahnya berjuta – juta karena banyaknya sehingga berdesak- desakan dan secara pasif didorongh menuju kontong mani dan seterusnya kelenjar prostat. Dikantong mani dan kelenjar prostat inilah sel mani dicampur dengn cairan mani, sehingga sel mani sekarang dapat bergerak sendiri dengan aktif seperti kecebong dalam air.
Pemuda ini mulai membayangkan gadis idamannya dan pada malam harinya bermimpimengadakan hubungan seks/ senggama. Bersama dengan itu otak memerintahkan agar darah dikerahkan menuju ke zakar, karena zakar bagian dalam terusun seperti karet busa maka dapaty menampung banyak darah sehingga zakar yang semula lemas karena terisi darah kini berubah menajdi tegang yang disebut EREKSI. Kalau nafsu syawat terus meningkat, maka tak lama kemudian sperma disemprotkan keluar tubuh malalui zakar dengan lubang kencing sebagai muara kaluarnya yang disebut dengan ejekulasi. Yang diikuti oleh tercapainya puncak kenikmatan seks. Pagi harinya celananya dalam pemuda itu basah oleh sperma itu disebut mimpi basah.
Pada pria baik sperma maupun air mani hanya mempunyai satu muara kelenjar yaitu lubang kencing.
Pada wanita terdapat dua muara keluar yakni lubang kencing yang kecil untuk keluarnya air seni yang terletak disebelah atas dan lubang kemaluan (yang lebih besar dari pada lubang kencing) untuk keluarnya haid, untuk hubunga seks maupun untuk melahirkan bayi yang letaknya disebalah bawah.

MENSTRUASI / HAID SEBAGAI CIRI AKIL BALIG

Haid adalah keluarnya darah dari alat kelamin wanita tepatnya dari rahimnya merupakan peristiwa yang wajar, haid pertama mungkin terjadi pada usia 9 tahun sebagai ciri awal dari akil balig menuju masa dewasa, ada juga yang haid pertama mulai umur 16 tahun, jarang yang labih dari itu kecuali ada kelainan. Diduga karena gizi yang baik saat pertama datang lebih cepat. Keadaan gizi yang baik erat hubungan dengan tingkat sosial ekonomi gadis yang bersangkutan, ada yang jarak haid 1 dan berikutnya 26 ada juga yang 34 hari, umunya antara 28 – 32 hari. Darah haid tidak akan membeku karena mengandung enzym anti pembeku darah.
Pada waktu haid sebaiknya menggunakan pembalut wanita dan gantilah setiap basah.
Pendarahan yang telalu banyak disebut Menorhagie
Pendarahan yang terjadi diantara dua haid disebut Metorenagie.
Tidak haid pada usia subur atau umur reproduksi dalam 2 bulan atau lebih disebut Amenorhae.
Bila terasa sangat sakit pada waktu haid disebut Dysmenorhae

PERTUMBUHAN REMAJA PUBER ( 13 – 27 TAHUN)

Masa pubertas 9 pubis = kemaluan atau daerah kemaluan O pada anak perempuan dimulai sekitar usia 13 tahun dan pada anak laki – laki pada usia sekitar 15 tahun.
97 % perempuan tingginya rata – rata 157 cm
91% laki – laki tingginya rata –rata 160 cm
Laki – laki umumnya ingin lebih diperhatikan oleh perempuan dengan berlaku agresif dan batas oleh perempuan secara agresif pula, misalnya saling meminjam buku bacaan atau alat tulis, mengadakan reaksi bersama. Pada perempuan gejala yang penting adalah berkembangnya payudara dan tumbuhnya bulu disekitar kemaluan. Mula – mula pertumbuhan buah dada terasa sakit seperti bisul, sangat sakit bila di sentuh.
Timbul perasaan senang apabila diperhatikan oleh lawan jenis. Masa perubahan – perubahan besar pula pada perempuan adalah saat datang bulan yang pertama. Ini berarti telah menajdi Ovulasi (lepasnya sel telur dari indung telur ) kira – kira 11 hari sebelumnya.
Masa perubahan pada laki –laki terjadi waktu dia mimpi bersentuhan dengan perempuan. Mungkin hanya bersentuhan tangan atau kaki maupun badan tetapi menimbulkan kenikmatan organisme yakni pemancaran sperma.
Pada waktu haid pertama ada gadis yang mencoba menyembunyikan supaya tidak diketahui oleh ibu atau gurunya. Harus dijelaskan bahwa haid pada perempuan adalah wajar dan tidak perlu ditakuti, sebab akan datang setiap bulan dan hal yang perlu diperhatikan adalah agar ia mencatat dengan teliti dan rapi tanggal datang haid sehingga dapat bersiap – siap datangnya haid yang berikutnya. Dengan demikian dapat memonitor kesehatannya sendiri.
Pada masa remaja gejolak kehidupan yang disebabkan oleh perkembangan pengetahuan hormonal serinh bersifat agresif, sangat berani mengambil resiko tinggi sering pula melakukan kegiatan yang arahnya tidak jelas. Keadaan hiwanya labil, karena sedang mencari jati diri. Pada saat ini lah pendidikan sangat berperan untuk memberi arah kepada jiwa yang sedang goncang.
Agama misalnya dapat memberi pedoman agar peran remaja berjalan mulus melewati masa remaja menuju kedewasaan. Ada perbedaan untuk pada remaja putri dan remaja putra.

MASALAH YANG DIHADAPI REMAJA

1. Godaan seksualitas pada awal kedewasaan
Masa remaja adalah masa yang sulit dan penuh tantangan karena sekarang sedang berada pada masa tansisi. Pada periode seorang anak sedang menuju kedewasaan. Sedang alam / dunia anak – anak belum sepenuhnya ditinggalkan.
Pada masa ini orang tua diharapkan dapat mendekati remaja dengan penuh pengertian, karena masa pubertas / pancaroba ini masa yang paling peka bagi remaja. Keadaan yang umum pada dewasa ini pada remaja biasanya membicarakan masalah seks dengan sesama teman dengan bumbu yang cabul, membaca buku – buku porno, nonton kaser video porno atau film – film porno yang sering berakibat negatif bagi dirinya, orang tuannya dan masa depan di anak. Hal ini semua disebabkan oleh ketidasktahuan mereka tentang seks yang benar.
Tepat sekali pernyataan WHO, bahwa kurang adanya bekal yang benar dan baik dalam pengetahuan tentang seks jelas akan membawa akibat yang negatif bagi remaja.

2. Perilaku Seksual
a. Perilaku Seksual Yang Normal
Dalam arti sempit perilaku seksual adalah hubungan seks antara seorang pria dengan seorang wanita dewasa, baik dorongan seks, pasangan maupun caranya adalah normal ialah hubungan seks yang tidak menimbulkan efek – efek yang merugikan baik diri sendiri maupun bagi pasangan paksaan atau perkosaan.
Perilaku seksual manusia mencakup kepribadian, sikap dan seluruh perilakunya sehari – hari.
b. Perilaku seksual yang normal
Perilaku seksual yang disebut penyimpangan seksual, dibedakan dalam 3 golongan
Dorongan seks yang abnormal misalnya pelacuran, zina, frigiditas, impotensi, dll.
Pasangan yang abnormal, misalnya : onani, pedofilia, lesbian, Homoseksualitas, dll.
Cara – cara yang abnormal misalnya : exhibisionisme, sadisme, dll.

3. Penyakit Hubungan Seksual (PHS)
Persentuhan dpat menularkan berbagai penyakit dari pembawa kuman kepada penerima, penyakit – penyakit tersebut antara lain :
a. Gonorehonea (kencing nanah)
Gejalanya sebagai berikut :
Pada pria : Mula – mula terasa perih disaluran kencing pada waktu kencing, terasa gatal dilubang kencing dan mengeluarkan nanah.
Pada wanita : Biasanya menyerang saluran kencing & leher rahim. Banyak mengeluarkan lendir meskip[un ia tak mengeluh sakit.




b. Sypilis / Lues / Raja Singa
Stadium Primer :
Ada luka kecil bernanah dan sakit pada kepala zakar dan pada wanita luka kecil, dan sakit didlam vagina atas bibir besar / bibir kecil, juaga ada kelenjar (Pembengkakan kelenjar lemfe) dilipat paha.
Stadium Sekunder
Berupa kelainan pada kulit, tampak bintik meah dengan diameter 0,5 – 1 cm pada kulit bahu, dada pinggul dan perut serta pada lengan.
Stadium tertier :
Akan muncul 3 – 10 tahun setelah stadium primer, mungkin pula 10 –1 5 tahun. Gejala berupa bercak – bercak merah yang tidak simetris.
Herpes :
Adalah radang di kulit yang disebabkan oleh virus mungkin menyerang bibir, hidung mulut. Penyakit ini sudah dikenal 200 tahun yang lalu.
AIDS.
AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit akibat seseorang mengalami kekurangan sistem kekebalan tubuh akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh virus HIV.
BACA SELENGKAPNYA - KEMATANGAN ORGAN REPRODUKSI REMAJA

Siklus Menstuasi,Kehamilan dan Persalinan

Siklus Menstuasi,Kehamilan dan Persalinan
Siklus Menstuasi,Kehamilan dan Persalinan
Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedang pada mamalia lain terjadi siklus estrus. Bedanya, pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh keluar tubuh, sedangkan pada siklus estrus, jika tidak terjadi pembuahan, endomentrium akan direabsorbsi oleh tubuh.
Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut :

Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada seat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus.
Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.

Peristiwa fertilisasi terjadi di saat spermatozoa membuahi ovum di tuba fallopii, terjadilah zigot, zigot membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya. Pada saat 32 sel disebut morula, di dalam morula terdapat rongga yang disebut blastosoel yang berisi cairan yang dikeluokan oleh tuba fallopii, bentuk ini kemudian disebut blastosit. Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas merupakan dinding blastosit yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta), sedangkan masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot) merupakan calon janin. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus).
Pada hari ke-4 atau ke-5 sesudah ovulasi, blastosit sampai di rongga uterus, hormon progesteron merangsang pertumbuhan uterus, dindingnya tebal, lunak, banyak mengandung pembuluh darah, serta mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk) sebagai makanan embrio.
Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel pada dinding uterus (melakukan implantasi) dan melepaskan hormon korionik gonadotropin. Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara menstrimulasi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya berjonjot dengan tujuan memperluas daerah penyerapan makanan. Embrio telah kuat menempel setelah hari ke-12 dari fertilisasi.
1. Pembuatan Lapisan Lembaga
Setelah hari ke-12, tampak dua lapisan jaringan di sebelah luar disebut ektoderm, di sebelah dalam endoderm. Endoderm tumbuh ke dalam blastosoel membentuk bulatan penuh. Dengan demikian terbentuklah usus primitif dan kemudian terbentuk Pula kantung kuning telur (Yolk Sac) yang membungkus kuning telur. Pada manusia, kantung ini tidak berguna, maka tidak berkembang, tetapi kantung ini sangat berguna pada hewan ovipar (bertelur), karena kantung ini berisi persediaan makanan bagi embrio.
Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terbentuk lapisan mesoderm. Ketiga lapisan tersebut merupakan lapisan lembaga (Germ Layer). Semua bagian tubuh manusia akan dibentuk oleh ketiga lapisan tersebut. Ektoderm akan membentuk epidermis kulit dan sistem saraf, endoderm membentuk saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan, mesoderm membentuk antara lain rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem ekskresi dan sistem reproduksi.
2. Membran (Lapisan Embrio)
Terdapat 4 macam membran embrio, yaitu :
a. Kantung Kuning Telur (Yolk Sac)
Kantung kuning telur merupakan pelebaran endodermis berisi persediaan makanan bagi hewan ovipar, pada manusia hanya terdapat sedikit dan tidak berguna.
b. Amnion
Amnion merupakan kantung yang berisi cairan tempat embrio mengapung, gunanya melindungi janin dari tekanan atau benturan.
c. Alantois
Pada alantois berfungsi sebagai organ respirasi dan pembuangan sisa metabolisme. Pada mammalia dan manusia, alantois merupakan kantung kecil dan masuk ke dalam jaringan tangkai badan, yaitu bagian yang akan berkembang menjadi tall pusat.
d.Korion
Korion adalah dinding berjonjot yang terdiri dari mesoderm dan trofoblas. Jonjot korion menghilang pada hari ke-28, kecuali pada bagian tangkai badan, pada tangkai badan jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah dinding uterus membentuk ari-ari (plasenta). Setelah semua membran dan plasenta terbentuk maka embrio disebut janin/fetus.
3. Plasenta atau Ari-Ari
Plasenta atau ari-ari berbentuk seperti cakram dengn garis tengah 20 cm, dan tebal 2,5 cm. Ukuran ini dicapai pada waktu bayi akan lahir tetapi pada waktu hari 28 setelah fertilisasi, plasenta berukuran kurang dari 1 mm. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, makanan dan zat sisa antara ibu dan fetus. Pada sistem hubungan plasenta, darah ibu tidak pernah berhubungan dengan darah janin, meskipun begitu virus dan bakteri dapat melalui penghalang (barier) berupa jaringan ikat dan masuk ke dalam darah janin.
Catatan : Makin tua kandungan, jumlah estrogen di dalam darah makin banyak, progesteron makin sedikit. Hal ini berhubungan dengan sifat estrogen yang merangsang uterus untuk berkontraksi, sedangkan progesteron mencegah kontraksi uterus. Hormon oksitosin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis jugs berperan dalam merangsang kontraksi uterus menjelang persalinan. Progesteron dan estrogen juga merangsang pertumbuhan kelenjar air susu, tetapi setelah kelahiran hormon prolaktin yang dihasilkan kelenjar hipoftsislah yang merangsang produksi air susu.
BACA SELENGKAPNYA - Siklus Menstuasi,Kehamilan dan Persalinan

14 December 2010

Protap Pelaksanaan SADARI

Berdiri di depan cermin sambil kedua tangan diletakkan di sisi tubuh. Angkat kedua lengan dan amati dengan seksama kulit di payudara apakah ada kerutan, lekukan, perubahan ukuran atau bentuk. Lihat apakah ada perubahan bentuk simetri pada kedua payudara. Amati juga apakah puting susu masuk ke dalam atau ada cairan aneh yang keluar dari puting. Sekarang letakkan kedua tangan di samping pingul lalu amati payudara Anda. Setelah itu letakkan kedua tangan di belakang kepala dan lakukan hal serupa.
  1. Periksa kedua payudara sambil berdiri di bawah shower ketika mandi. Lakukan hal yang serupa pada saat berbaring. Taruh satu tangan di belakang kepala, sementara tangan yang satu melakukan gerak pijatan memutar searah jarum jam di daerah jaringan payudara, puting, dan jaringan di bawah ketiak.Ulangi cara ini pada payudara yang sebelah. Bila Anda melakukannya saat mandi, sabun dan air membuat kulit licin hingga mampermudah pemeriksaan.
  2. Periksa apakah ada benjolan yang tidak lenyap atau tidak berubah. Benjolan yang abnormal bisa muncul tiba-tiba dan menetap. Benjolan ini berbeda-beda bentuk dan kekerasannya dan kadang terasa keras dengan tepi yang tidak teratur. Kadang benjolan itu berupa penebalan jaringan tanpa garis batas yang jelas. Ingat, benjolan kanker biasanya tidak terasa sakit.
  3. Setiap bulan lakukan pemeriksaan sendiri terhadap payudara agar bila ada benjolan baru bisa segera diketahui. Bila Anda sudah menopause lakukan pemeriksaan payudara pada tanggal yang sama setiap bulan. Bila Anda belum menopause, waktu terbaik untuk untuk memeriksa payudara 7-10 hari setelah terakhir haid. Benjolan kanker payudara biasannya tidak sakit. Amati dan raba payudara Anda apakah ada benjolan atau pembengkakan. Bila ada yang tidak beres, segera ke dokter.
American Cancer Society menganjurkan perempuan menjalani pemeriksaan klinis payudara sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin, setiap tiga tahun sekali untuk perempuan berusia 20-39 tahun dan setiap tahun untuk perempuan di atas 40 tahun.
BACA SELENGKAPNYA - Protap Pelaksanaan SADARI

Dismenore adalah nyeri

Dismenore adalah nyeri
Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. Disebut dismenore primer jika tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya dan dismenore sekunder jika penyebabnya adalah kelainan kandungan.

Penyebab
Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore. Penyebab dari dismenore sekunder adalah: endometriosis, fibroid, adenomiosis, peradangan tuba falopii, perlengketan abnormal antara organ di dalam perut, dan pemakaian IUD.

Faktor Risiko
Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama. Sedangkan dismenore sekunder seringkali mulai timbul pada usia 20 tahun. Faktor lainnya yang bisa memperburuk dismenore adalah:
-rahim yang menghadap ke belakang (retroversi)
-kurang berolah raga
-stres psikis atau stres sosial.

Gejala dan Tanda
Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada.

Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah.

Penatalaksanaan
Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenore primer. Hal ini diduga terjadi karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan hilangnya sebagian saraf pada akhir kehamilan.

Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen, naproksen dan asam mefenamat). Obat ini akan sangat efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2 menstruasi.

Selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan:
– istirahat yang cukup
– olah raga yang teratur (terutama berjalan)
– pemijatan
– yoga
– orgasme pada aktivitas seksual
– kompres hangat di daerah perut.

Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual, tetapi mual dan muntah biasanya menghilang jika kramnya telah teratasi.

Gejala juga bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup serta olah raga secara teratur. Jika nyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka diberikan pil KB dosis rendah yang mengandung estrogen dan progesteron atau diberikan medroksiprogesteron.

Pemberian kedua obat tersebut dimaksudkan untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur) dan mengurangi pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi beratnya dismenore. Jika obat ini juga tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan (misalnya laparoskopi).

Jika dismenore sangat berat bisa dilakukan ablasio endometrium, yaitu suatu prosedur dimana lapisan rahim dibakar atau diuapkan dengan alat pemanas.

Pengobatan untuk dismenore sekunder tergantung kepada penyebabnya.
BACA SELENGKAPNYA - Dismenore adalah nyeri

13 December 2010

6 Penyakit Maut yang Mengancam Pria

Sebuah studi mengatakan bahwa perempuan lebih sehat daripada pria. Dari 15 penyakit penyebab kematian di Amerika, kebanyakan dialami oleh pria, bahkan peneliti mengatakan pria meninggal dunia 5 tahun lebih cepat dibanding wanita. Berikut ini 6 penyakit pria yang paling banyak menyebabkan kematian.

Selain karena faktor biologis, kurangnya perhatian pria terhadap masalah kesehatan cukup berpengaruh. "Pria menempatkan kesehatan di urutan terakhir dalam prioritas hidupya. Kebanyakan mereka lebih memprioritaskan perannya di lingkungan sosial," ujar Demetrius Porche, ketua American Journal of Men's Health seperti dikutip dari WebMD.

Pria lebih jarang pergi ke dokter dibanding wanita sehingga lebih sering terkena penyakit kronis. "Selama mereka merasa sehat dan bisa tetap bekerja dengan produktif, kebanyakan pria tidak pernah memikirkan risiko penyakit atau kesehatan mereka," ujar Porche. Berikut ini adalah 6 jenis penyakit yang paling banyak mengancam pria dan bagaimana cara mencegahnya.

1. Penyakit kardiovaskular
Penyakit yang dikenal dengan atherosclerosis ini memiliki arti pengerasan atau penegangan arteri (pembuluh darah). Adanya plak yang disebabkan oleh kolesterol dalam pembuluh darah menyebabkan arteri tersumbat dan hal tersebut memicu penyakit jantung. Menurut CDC (Center for Disease Control), 1 dari 5 orang pria terserang penyakit ini dan umumnya mereka meninggal dunia di usia 65 tahun. Cek kolesterol setiap 5 tahun sekali mulai usia 25 tahun, kurangi konsumsi kolesterol jahat (LDL), berhenti merokok, perbanyak olahraga serta makan sayur dan buah bisa mencegah penyakit ini.

2. Kanker paru-paru
Kanker ini adalah jenis kanker paling ganas dan mematikan yang paling banyak dialami pria. Penyebarannya sangat cepat dan sulit disembuhkan. Kurang dari setengah pria yang bisa bertahan hidup setahun setelah gejalanya menyebar. Sebanyak 90 persen penyebabnya adalah rokok. Berhenti merokok sejak dini bisa mengurangi risikonya.

3. Kanker prostat
Penyakit ini biasanya timbul seiring dengan bertambahnya usia. Studi menunjukkan bahwa meskipun 1 dari 6 pria mengalaminya, tapi hanya 1 dari 35 orang yang meninggal dunia karena penyakit ini. "Pertumbuhan kanker prostat sangat lambat dibanding jenis kenker lainnya. Melakukan scan sejak dini sangat diperlukan," ujar Djenaba Joseph, MD, medical officer dari cancer prevention at the CDC.

4. Depresi dan bunuh diri
Sebelumnya para peneliti beranggapan bahwa wanita lebih banyak mengalami stres, tapi ternyata pria yang memiliki sikap menutupi masalah dan merasa bisa menanganinya sendiri lebih banyak mengalami stres. "Daripada menangis, pria yang sedang stres lebih banyak marah dan agresif. Bagi mereka tidak mungkin mengatakan bahwa dirinya sedang depresi pada orang lain, jadi mereka menanganinya dengan mabuk atau bahkan bunuh diri," ujar Porche.

5. Diabetes
Penyakit ini muncul tanpa banyak diketahui, tiba-tiba saja gula darah meningkat. Ketika pria sering kencing dan merasa haus, baru mereka pergi ke dokter. Serangan jantung, stroke, buta, gagal ginjal dan amputasi adalah penyakit lainnya yang membuntuti orang diabetes dan telah menggugurkan banyak pria ketimbang wanita. Mengurangi berat badan dan menjaga kadar gula dalam darah dengan olahraga dan makan makanan bergizi bisa mencegah diabetes, terutama diabetes tipe 2.

6. Disfungsi Ereksi
Penyakit ini mungkin tidak terlalu mengancam nyawa pria tapi tetap sebuah pertanda bahwa ada masalah kesehatan serius dalam tubuh. Pria dengan penyakit Erectile Dysfunction (ED) dilaporkan kurang bisa menikmati hidup dan cenderung lebih depresi. ED kebanyakan disebabkan oleh atherosclerosis, penyakit yang sama yang menyebabkan serangan jantung dan stroke. Dokter mengingatkan bahwa ED adalah tanda awal penyakit kardiovaskular, jadi sebaiknya lebih waspada. (sumber: detik.com)
BACA SELENGKAPNYA - 6 Penyakit Maut yang Mengancam Pria

Masalah Menyusui Masa Pasca Persalinan Lanjut

Masalah yang timbul pada periode ini adalah :

  1. Sindrom ASI kurang.

  2. Ibu bekerja.


Sindrom ASI Kurang


Masalah sindrom ASI kurang diakibatkan oleh kecukupan bayi akan ASI tidak terpenuhi sehingga bayi mengalami ketidakpuasan setelah menyusu, bayi sering menangis atau rewel, tinja bayi keras dan payudara tidak terasa membesar. Namun kenyataannya, ASI sebenarnya tidak kurang. Sehingga terkadang timbul masalah bahwa ibu merasa ASInya tidak mencukupi dan ada keinginan untuk menambah dengan susu formula. Kecukupan ASI dapat dinilai dari penambahan berat badan bayi secara teratur, frekuensi BAK paling sedikit 6 kali sehari.


Cara mengatasi masalah tersebut, sebaiknya disesuaikan dengan penyebabnya. Hal yang dapat menyebabkan sindrom kekurangan ASI antara lain:



  1. Faktor teknik menyusui, antara lain masalah frekuensi, perlekatan, penggunaan dot/botol, tidak mengosongkan payudara.

  2. Faktor psikologis: ibu kurang percaya diri, stress.

  3. Faktor fisik, antara lain: penggunaan kontrasepsi, hamil, merokok, kurang gizi.

  4. Faktor bayi, antara lain: penyakit, abnormalitas, kelainan kongenital.


Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara ibu dan bayi sehingga produksi ASI dapat meningkat dan bayi dapat memberikan isapan secara efektif.


Ibu Bekerja

Ibu yang bekerja bukan menjadi alasan tidak dapat menyusui bayinya. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut, antara lain :



  1. Bawalah bayi anda jika tempat kerja ibu memungkinkan.

  2. Menyusui sebelum berangkat bekerja.

  3. Perahlah ASI sebagai persediaan di rumah sebelum berangkat bekerja.

  4. Di tempat kerja, ibu dapat mengosongkan payudara setiap 3-4 jam.

  5. ASI perah dapat disimpan di lemari es atau freezer.

  6. Pada saat ibu di rumah, susuilah bayi sesering mungkin dan rubah jadwal menyusui.

  7. Minum dan makan makanan yang bergizi serta cukup istirahat selama bekerja dan menyusui.


Gambar 1. ASI perahGambar . ASI perah


Referensi

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 52-54).

Program Manajemen Laktasi, 2004. Buku Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta. (bab 5, hlm : 4-5)

Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 57).

http://askep-askeb.cz.cc/
BACA SELENGKAPNYA - Masalah Menyusui Masa Pasca Persalinan Lanjut

Masalah Menyusui Pada Keadaan Khusus

Masalah yang timbul pada periode ini adalah :

  1. Ibu melahirkan dengan bedah sesar.

  2. Ibu sakit.

  3. Ibu penderita hepatitis (HbsAg +) dan ibu penderita HIV/AIDS (+).

  4. Ibu penderita TBC paru.

  5. Ibu penderita diabetes.

  6. Ibu yang memerlukan pengobatan.

  7. Ibu hamil.


Ibu Melahirkan dengan Bedah Sesar

Meskipun seorang ibu menjalani persalinan sesar tetapi ada juga yang mempunyai keinginan kuat untuk tetap memberikan ASI pada bayinya. Namun demikian, ada beberapa keadaan yang dapat mempengaruhi ASI baik langsung maupun tidak langsung antara lain: pengaruh pembiusan saat operasi, psikologi ibu.

Ibu dengan pasca persalinan sesar tetap dapat memberikan ASI nya. Hal yang perlu diperhatikan pada kondisi ini adalah :



  1. Mintalah segera mungkin untuk dapat menyusui.

  2. Cari posisi yang nyaman untuk menyusui seperti : lying flat on your back, clutch (football) hold, side lying, cross cradle (transition) hold.

  3. Mintalah dukungan dari keluarga.

  4. Berdoa dan yakinlah bahwa ibu dapat memberikan ASI.


Ibu Sakit

Ibu sakit bukan merupakan alasan untuk berhenti menyusui. Justru dengan tetap menyusui, ASI akan melindungi bayi dari penyakit. Perlu diperhatikan, pada saat ibu sakit diperlukan bantuan dari orang lain untuk mengurus bayi dan rumah tangga. Dengan harapan, ibu tetap mendapatkan istirahat yang cukup.

Periksalah ke tenaga kesehatan terdekat, untuk mendapatkan pengobatan yang tidak mempengaruhi ASI maupun bayi.


Ibu Penderita HIV/AIDS (+) dan Hepatitis (HbsAg +)

Masih ada perbedaan pandangan mengenai penularan penyakit HIV/AIDS atau Hepatitis melalui ASI dari ibu penderita kepada bayinya. Ada yang berpendapat bahwa ibu penderita HIV/AIDS atau Hepatitis tidak diperkenankan untuk menyusui. Namun demikian, WHO berpendapat: ibu penderita tetap dianjurkan memberikan ASI kepada bayinya dengan berbagai pertimbangan. Antara lain: alasan ekonomi, aspek kesehatan ibu.


Ibu Penderita TBC Paru

Pada ibu penderita TBC paru tetap dianjurkan untuk menyusui, karena kuman TBC tidak ditularkan melalui ASI. Ibu tetap diberikan pengobatan TBC paru secara adekuat dan diajarkan cara pencegahan pada bayi dengan menggunakan masker. Bayi diberikan INH sebagai profilaksis. Pengobatan pada ibu dilakukan kurang lebih 3 bulan kemudian dilakukan uji Mantoux pada bayi. Bila hasil negatif terapi INH dihentikan dan imunisasi bayi dengan vaksinasi BCG.


Ibu Penderita Diabetes

Bayi tetap diberikan ASI, namun kadar gula darahnya tetap dimonitor.


Ibu yang Memerlukan Pengobatan

Banyak dijumpai pada ibu menyusui yang meminum obat-obatan dikarenakan sakit menghentikan pemberian ASI nya. Dengan alasan, obat-obatan yang ibu minum mengganggu bayi dan kadar ASI. Namun demikian, ada jenis obat-obatan tertentu yang sebaiknya tidak diberikan pada ibu menyusui. Apabila ibu memerlukan obat, berikan obat yang masa paruh obat pendek dan mempunyai rasio ASI-plasma kecil atau dicari obat alternatif yang tidak berakibat pada bayi maupun ASI.


Ibu Hamil

Pada saat ibu masih menyusui, terkadang hamil lagi. Dalam hal ini tidak membahayakan bagi ibu maupun bayi, asalkan asupan gizi pada saat menyusui dan hamil terpenuhi. Namun demikian, perlu dipertimbangkan adanya hal-hal yang dapat dialami antara lain: puting susu lecet, keletihan, ASI berkurang, rasa ASI berubah dan dapat terjadi kontraksi uterus dari isapan bayi.


Referensi

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 52-55).

hariansumutpos.com/2009/10/menyusui-pasca-sesar.html 2009. Menyusui Pasca Sesar. Diunduh 19 November 2009 – 08:59 PM.

Program Manajemen Laktasi, 2004. Buku Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta. (bab 5, hlm : 5-9)

http://askep-askeb.cz.cc/
BACA SELENGKAPNYA - Masalah Menyusui Pada Keadaan Khusus

Masalah Menyusui Masa Antenatal

Masalah yang timbul pada periode ini adalah :

  1. Kurang/salahnya pemberian informasi.

  2. Puting susu terbenam (retracted) atau puting susu datar.


Kurang/Salahnya Pemberian Informasi

Kebanyakan ibu masih beranggapan bahwa susu formula jauh lebih baik daripada ASI, sehingga apabila ASI dianggap kurang dengan segera menggunakan susu formula. Pada saat pemeriksaan kehamilan, pendidikan kesehatan tentang menyusui yang diberikan oleh petugas kesehatanpun juga masih kurang.


Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat pemeriksaan kehamilan tentang menyusui adalah :



  1. Fisiologi laktasi.

  2. Keuntungan/ manfaat pemberian ASI.

  3. Manfaat dari rawat gabung.

  4. Teknik menyusui yang benar.

  5. Kerugian susu formula.

  6. Dukungan pemberian ASI eksklusif.


Puting Susu Terbenam (Retracted) atau Puting Susu Datar

Bentuk anatomis dari papila atau puting susu yang tidak menguntungkan juga mempengaruhi proses menyusui. Meskipun pada masa antenatal telah dilakukan perawatan payudara dengan teknik Hoffman, yaitu dengan menarik-narik puting ataupun penggunaan breast shield dan breast shell.


Hal yang paling efisien dilakukan adalah isapan langsung yang kuat oleh bayi. Oleh karena itu, segera setelah bayi lahir lakukan:



  1. Biarkan bayi menyusu sedini mungkin dan lakukan kontak skin-to-skin.

  2. Lakukan inisiasi menyusu dini (IMD).

  3. Apabila puting benar-benar tidak muncul, lakukan penarikan dengan nipple puller atau menggunakan spuit.

  4. Bayi tetap disusui dengan sedikit penekanan pada areola mammae dengan jari.

  5. Bila ASI penuh, lakukan pemerasan dan berikan dengan sendok, cangkir ataupun teteskan langsung ke mulut bayi.


Referensi

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 43-45).

Program Manajemen Laktasi, 2004. Buku Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta. (bab 5, hlm : 1-2)

http://askep-askeb.cz.cc/
BACA SELENGKAPNYA - Masalah Menyusui Masa Antenatal

Proses Laktasi

Pengertian Laktasi


Adalah proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI.


simbol internasional menyusui

Gambar simbol internasional menyusui


Pengaruh Hormonal

Proses laktasi tidak terlepas dari pengaruh hormonal, adapun hormon-hormon yang berperan adalah :



  1. Progesteron, berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli. Tingkat progesteron dan estrogen menurun sesaat setelah melahirkan. Hal ini menstimulasi produksi secara besar-besaran.

  2. Estrogen, berfungsi menstimulasi sistem saluran ASI untuk membesar. Tingkat estrogen menurun saat melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa bulan selama tetap menyusui. Sebaiknya ibu menyusui menghindari KB hormonal berbasis hormon estrogen, karena dapat mengurangi jumlah produksi ASI.

  3. Follicle stimulating hormone (FSH)

  4. Luteinizing hormone (LH)

  5. Prolaktin, berperan dalam membesarnya alveoil dalam kehamilan.

  6. Oksitosin, berfungsi mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat melahirkan dan setelahnya, seperti halnya juga dalam orgasme. Selain itu, pasca melahirkan, oksitosin juga mengencangkan otot halus di sekitar alveoli untuk memeras ASI menuju saluran susu. Oksitosin berperan dalam proses turunnya susu let-down/ milk ejection reflex.

  7. Human placental lactogen (HPL): Sejak bulan kedua kehamilan, plasenta mengeluarkan banyak HPL, yang berperan dalam pertumbuhan payudara, puting, dan areola sebelum melahirkan.


Pada bulan kelima dan keenam kehamilan, payudara siap memproduksi ASI. Namun, ASI bisa juga diproduksi tanpa kehamilan (induced lactation).


Proses Pembentukan Laktogen

Proses pembentukan laktogen melalui tahapan-tahapan berikut:



  1. Laktogenesis I

  2. Laktogenesis II

  3. Laktogenesis III


Laktogenesis I

Merupakan fase penambahan dan pembesaran lobulus-alveolus. Terjadi pada fase terakhir kehamilan. Pada fase ini, payudara memproduksi kolostrum, yaitu berupa cairan kental kekuningan dan tingkat progesteron tinggi sehingga mencegah produksi ASI. Pengeluaran kolustrum pada saat hamil atau sebelum bayi lahir, tidak menjadikan masalah medis. Hal ini juga bukan merupakan indikasi sedikit atau banyaknya produksi ASI.


Laktogenesis II

Pengeluaran plasenta saat melahirkan menyebabkan menurunnya kadar hormon progesteron, esterogen dan HPL. Akan tetapi kadar hormon prolaktin tetap tinggi. Hal ini menyebabkan produksi ASI besar-besaran.

Apabila payudara dirangsang, level prolaktin dalam darah meningkat, memuncak dalam periode 45 menit, dan kemudian kembali ke level sebelum rangsangan tiga jam kemudian. Keluarnya hormon prolaktin menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI, dan hormon ini juga keluar dalam ASI itu sendiri. Penelitian mengemukakan bahwa level prolaktin dalam susu lebih tinggi apabila produksi ASI lebih banyak, yaitu sekitar pukul 2 pagi hingga 6 pagi, namun level prolaktin rendah saat payudara terasa penuh.

Hormon lainnya, seperti insulin, tiroksin, dan kortisol, juga terdapat dalam proses ini, namun peran hormon tersebut belum diketahui. Penanda biokimiawi mengindikasikan bahwa proses laktogenesis II dimulai sekitar 30-40 jam setelah melahirkan, tetapi biasanya para ibu baru merasakan payudara penuh sekitar 50-73 jam (2-3 hari) setelah melahirkan. Artinya, memang produksi ASI sebenarnya tidak langsung keluar setelah melahirkan.

Kolostrum dikonsumsi bayi sebelum ASI sebenarnya. Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI sebenarnya, khususnya tinggi dalam level immunoglobulin A (IgA), yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga mencegah alergi makanan. Dalam dua minggu pertama setelah melahirkan, kolostrum pelan pelan hilang dan tergantikan oleh ASI sebenarnya.


Laktogenesis III

Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan beberapa hari pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem kontrol autokrin dimulai. Pada tahap ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan memproduksi ASI banyak. Penelitian berkesimpulan bahwa apabila payudara dikosongkan secara menyeluruh juga akan meningkatkan taraf produksi ASI. Dengan demikian, produksi ASI sangat dipengaruhi seberapa sering dan seberapa baik bayi menghisap, dan juga seberapa sering payudara dikosongkan.


Produksi ASI yang rendah adalah akibat dari:



  • Kurang sering menyusui atau memerah payudara

  • Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat: struktur mulut dan rahang yang kurang baik; teknik perlekatan yang salah.

  • Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi)

  • Jaringan payudara hipoplastik

  • Kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerna ASI

  • Kurangnya gizi ibu


Referensi


Alfarisi, 2008. Fisiologi Laktasi. Diunduh Ahad, 6 September 2009; pukul 12:00 WIB

http://aku-anak-peternakan.blogspot.com/2008/05/fisiologi-laktasi.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Menyusui diunduh Ahad, 6 september 2009; pukul 12:02 WIB

Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika (hlm: 11-18)

http://askep-askeb.cz.cc/
BACA SELENGKAPNYA - Proses Laktasi

12 December 2010

Apakah Kualitas Sperma dapat Penyebab Kemandulan

Setahun telah berlalu, namun pasangan anda masih belum hamil. Tiba saatnya bagi anda untuk berkonsultasi dengan dokter. Beginilah yang akan terjadi.

Pertama, dokter akan mempelajari riwayat kesehatan anda dan memberi anda pengantar untuk pemeriksaan fisik lengkap. Apabila ini belum mengungkap masalah, anda berdua akan menjalani uji diagnostik.

Ini berarti anda harus menjalani analisis semen. anda akan diminta melakukan masturbasi ke dalam sebuah mangkuk di rumah kemudian membawa sampel itu kepada dokter sesegera mungkin, atau dokter mungkin meminta anda melakukannya di sana. anda sekurangnya harus menyediakan tiga sampel dengan selang waktu dua hingga empat minggu, karena hitungan sperma dapat berubahubah. Berikut ini beberapa hal yang akan diperiksa.

Hitungan sperma (sperm count). Angka yang normal untuk ini adalah 200 juta per sentimeter kubik.

Kelincahan gerak (motilitas). Uji ini, yang diberi nilai dari buruk sampai istimewa, menyatakan tingkat aktivitas sperma. Jika sperma tidak bergerak, mereka tidak dapat sampai ke telur. Sederhana sekali.

Morfologi. Ini memberi informasi tentang bentuk sperma anda. Bisa mikro (dalam hal ini berarti terlalu kecil), bisa makro (dalam hal ini berarti terlalu besar). Ukuran yang diharapkan adalah sedang.

pH. Semen harus bersifat agak basa -7,0 hingga 8,5.

Viskositas. Semen harus mudah dituang.

Volume. Yang normal dalam hai ini adalah dua hingga lima sentimeter kubik (kira-kira 1/2 hingga 1 sendok teh).
BACA SELENGKAPNYA - Apakah Kualitas Sperma dapat Penyebab Kemandulan

Saluran Susu Tersumbat (Obstructed Duct)

Penyebab

  1. Air susu mengental hingga menyumbat lumen saluran. Hal ini terjadi sebagai akibat air susu jarang dikeluarkan.

  2. Adanya penekanan saluran air susu dari luar.

  3. Pemakaian bra yang terlalu ketat.


Gejala

Gejala ini jarang sekali dirasakan antara lain:



  1. Pada payudara terlihat jelas dan lunak pada perabaan (pada wanita kurus).

  2. Payudara terasa nyeri dan bengkak pada payudara yang tersumbat.


Penanganan



  1. Payudara dikompres dengan air hangat dan air dingin setelah bergantian, setelah itu bayi disusui.

  2. Lakukan masase pada payudara untuk mengurangi nyeri dan bengkak.

  3. Menyusui bayi sesering mungkin.

  4. Bayi disusui mulai dengan payudara yang salurannya tersumbat.

  5. Gunakan bra yang menyangga payudara.

  6. Posisi menyusui diubah-ubah untuk melancarkan aliran ASI.


Referensi

library.usu.ac.id/download/fk/obstetri-daulat.pdf Sibuea, D. 2003. Problema Ibu Menyusui Bayi. Diunduh 17 November 2009 – 08: 13 PM.

Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. (hlm: 107-109)

Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 55).

http://askep-askeb.cz.cc/
BACA SELENGKAPNYA - Saluran Susu Tersumbat (Obstructed Duct)

Payudara Bengkak (Engorgement)

Penyebab

Payudara bengkak disebabkan karena menyusui yang tidak kontinyu, sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah duktus. Hal ini dapat terjadi pada hari ke tiga setelah melahirkan. Selain itu, penggunaan bra yang ketat serta keadaan puting susu yang tidak bersih dapat menyebabkan sumbatan pada duktus.


Gejala


Perlu dibedakan antara payudara bengkak dengan payudara penuh. Pada payudara bengkak: payudara odem, sakit, puting susu kencang, kulit mengkilat walau tidak merah, dan ASI tidak keluar kemudian badan menjadi demam setelah 24 jam. Sedangkan pada payudara penuh: payudara terasa berat, panas dan keras. Bila ASI dikeluarkan tidak ada demam.


Pencegahan



  1. Menyusui bayi segera setelah lahir dengan posisi dan perlekatan yang benar.

  2. Menyusui bayi tanpa jadwal (nir jadwal dan on demand).

  3. Keluarkan ASI dengan tangan/pompa bila produksi melebihi kebutuhan bayi.

  4. Jangan memberikan minuman lain pada bayi.

  5. Lakukan perawatan payudara pasca persalinan (masase, dan sebagainya).


Penatalaksanaan



  1. Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek, sehingga lebih mudah memasukkannya ke dalam mulut bayi.

  2. Bila bayi belum dapat menyusu, ASI dikeluarkan dengan tangan atau pompa dan diberikan pada bayi dengan cangkir/sendok.

  3. Tetap mengeluarkan ASI sesering yang diperlukan sampai bendungan teratasi.

  4. Untuk mengurangi rasa sakit dapat diberi kompres hangat dan dingin.

  5. Bila ibu demam dapat diberikan obat penurun demam dan pengurang sakit.

  6. Lakukan pemijatan pada daerah payudara yang bengkak, bermanfaat untuk membantu memperlancar pengeluaran ASI.

  7. Pada saat menyusui, sebaiknya ibu tetap rileks.

  8. Makan makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan perbanyak minum.


Referensi

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 47-49).

http://library.usu.ac.id/download/fk/obstetri-daulat.pdf Sibuea, D. 2003. Problema Ibu Menyusui Bayi. Diunduh 17 November 2009 – 08: 13 PM.

http://www.idai.or.id/asi/artikel.asp?q=2009421101430 2009. Payudara Bengkak. Diunduh 17 November 2009 – 07: 35 PM.

http://www.menyusui.net/problem-menyusui/bila-payudara-bengkak-saat-menyusui/ Kurniasih, D. 2008. Bila Payudara Bengkak Saat Menyusui. 17 November 2009 – 07: 33 PM.

Program Manajemen Laktasi, 2004. Buku Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta. (bab 5, hlm : 3)

Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. (hlm: 105-107)

Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 54-55).

http://askep-askeb.cz.cc/
BACA SELENGKAPNYA - Payudara Bengkak (Engorgement)

Manfaat ASI Untuk Keluarga

Manfaat ASI untuk keluarga, dapat dilihat dari aspek:

  1. Aspek ekonomi.

  2. Aspek psikologis.

  3. Aspek kemudahan.


Aspek ekonomi

Manfaat ASI dilihat dari aspek ekonomi adalah:



  1. ASI tidak perlu dibeli.

  2. Mudah dan praktis.

  3. Mengurangi biaya berobat.


Gambar 1. Manfaat ASI untuk keluarga ditinjau dari aspek ekonomiGambar 1. Manfaat ASI untuk keluarga ditinjau dari aspek ekonomi


Aspek psikologis

Dengan memberikan ASI, maka kebahagiaan keluarga menjadi bertambah, kelahiran jarang, kejiwaan ibu baik dan tercipta kedekatan antara ibu-bayi dan anggota keluarga lain.


Aspek kemudahan

Menyusui sangat praktis, dapat diberikan kapan saja dan dimana saja.


Gambar 2. Manfaat ASI ditinjau dari aspek kemudahan (saat bekerja)Gambar 2. Manfaat ASI ditinjau dari aspek kemudahan (saat bekerja)


Referensi

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 17-24)

http://parekita.wordpress.com/2008/10/17/managemen-menyusui/ Ardiyanto, T. 2008. Manajemen Menyusui. Diunduh 23 September 2009, 07:52 WIB.

http://www.geocities.com/bpniludhiana/bfeeding.htm Diunduh 23 September 2009, 08:02 WIB.

http://www.gizi.net/asi/download/KEUNGGULAN%20ASI%20DAN%20MANFAAT%20MENYUSUI.doc Diunduh 23 September 2009, 08:07 WIB.

http://www.indianwomenshealth.com/Healthy-Breast-Feeding-93.aspx Diunduh 23 September 2009, 07:58 WIB.

http://www.klikdokter.com/illness/detail/133 Masa Menyusui. Diunduh 23 September 2009, 07:05 WIB.

Program Manajemen Laktasi, 2004. Buku Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta. (bab 3, hlm : 3-10)

Pusdiknakes, 2003. Buku 4: Asuhan Kebidanan Post Partum. (hlm: 25)

Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta: Pustaka Bunda. (hlm: 40-49)

Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. (hlm: 31-34)

http://askep-askeb.cz.cc/
BACA SELENGKAPNYA - Manfaat ASI Untuk Keluarga
INGIN BOCORAN ARTIKEL TERBARU GRATIS, KETIK EMAIL ANDA DISINI:
setelah mendaftar segera buka emailnya untuk verifikasi pendaftaran. Petunjuknya DILIHAT DISINI